Mataram (Inside Lombok) – Pengolahan sampah di TPST Sandubaya Kota Mataram terus berproses. Sejumlah produk yang dihasilkan sudah mulai dimanfaatkan salah satunya paving dari sampah plastik.
Kepala Bidang Persampahan pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Vidi Partisan Yuris Gamanjaya mengatakan dalam sehari jumlah paving block yang sudah bisa diproduksi yang sebanyak 5 meter atau sekitar 150 biji. “Kalau 5 meter itu sekitar 150-180 biji per hari yang bisa diproduksi di TPST Sandubaya,” katanya, Kamis (10/10) siang.
Ia mengatakan, produksi paving block ini untuk sementara waktu hanya dimanfaatkan di area perkantoran lingkup Pemkot Mataram. Penggunaan pertama baru di area kantor di TPST Sandubaya. “Untuk pertama di area perkantoran dulu. Ini baru di TPST sudah kita pasang pertama” katanya.
Pemanfaatan paving dari limbah plastik di area perkantoran lingkup Pemkot Mataram bersifat gratis atau belum bisa untuk dikomersilkan. Baik kantor OPD hingga kelurahan. Sedangkan untuk penggunaan pribadi, kedepannya Dinas LH Kota Mataram akan menjual kepada masyarakat dengan harga yang lebih murah. “Kita belum bisa juga. Karena kita harus masukkan ke perda retribusi dulu,” katanya.
Penyiapan payung hukum untuk menjual hasil produksi sampah plastik tersebut sangat perlu dilakukan agar penjualan yang dilakukan tidak menyalahi aturan. “Nanti salah kita kalau langsung kita jual tanpa ada payung hukum,” ucapnya.
Ia mengakui, saat ini masyarakat juga masih belum banyak yang tahu produksi sampah plastik berupa paving blok. Dengan pemanfaatan di area perkantoran Pemkot Mataram menjadi bagian dari sosialisasi kepada masyarakat. “Kantor-kantor sudah mulai melihat dan sekarangnya maunya dimana. Ada kaling juga sudah bilang mau. Tapi kita tunggu perintah pimpinan dulu apakah boleh atau tidak,” kata Vidi.
Vidi belum bisa memastikan produk paving block dari sampah plastik ini mulai dikomersilkan. Diprediksi harga paving dari sampah ini akan dijual mulai dari harga Rp40-50 ribu per meter. “Kalau harga paving biasa itu kan Rp57 – 60 ribu per meter. Jadi nanti kita jual lebih murah. Tidak boleh terlalu mahal lah kita. Untuk kualitas dijamin lah tanah banting,” tutupnya. (azm)