Mataram (Inside Lombok) – Jelang Iduladha, lapak penjualan hewan kurban mulai menjamur di Kota Mataram. Bahkan sejumlah lapak memanfaatkan trotoar untuk membuat lapak penjualan hewan kurbannya. Dengan kondisi tersebut Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mataram, sudah melakukan penertiban sejumlah pedagang hewan kurban yang menggunakan trotoar.
Kepala Satpol PP Kota Mataram, Irwan Rahadi menyebut Pemkot Mataram tidak pernah melarang aktivitas pedagang termasuk hewan kurban berjualan. Namun aktivitas berjualan tersebut harus mematuhi aturan yang berlaku yaitu dengan tidak menggunakan trotoar. “Kan beberapa kita tertibkan juga. Kita bijak selama tidak menggunakan trotoar,” katanya.
Para pedagang hewan kurban bahkan menyewa lahan kosong untuk menjual hewan kurban. Pemanfaatan lahan kosong ini merata di semua kecamatan di Kota Mataram. “Kita maklumi ya karena musim penjualan hewan kurban juga ini kan. Karena banyak juga warga yang butuh hewan kurban kan,” ujarnya.
Data Dinas Pertanian Kota Mataram mencatat, jumlah pengepul hewan kurban yang ada di Kota Mataram saat ini mencapai lebih 66 orang tersebar di enam kecamatan se-Kota Mataram. Sejumlah titik pedagang hewan kurban yang telah ditertibkan karena menggunakan trotoar antara lain di Jalan Sriwijaya, Jalan Utama Lingkar Selatan, Jalan Langko, dan di kawasan Bintaro Ampenan.
Satpol PP sudah meminta para pedagang untuk mundur dan tidak menggunakan trotoar. “Para pedagang hewan kurban itu sudah kami minta mundur dan tidak menjajakan hewan kurban di trotoar,” katanya.
Setelah dilakukan penertiban, anggota Satpol PP rutin melakukan pengawasan. Pengawasan ini agar pedagang hewan kurban tidak kembali berjualan menggunakan trotoar. “Aktivitas pedagang hewan kurban musiman ini, menjadi bagian yang kita awasi dengan patroli. Kalau mereka kembali berjualan di trotoar kita tegur dan ingatkan,” katanya. (azm)
