Mataram (Inside Lombok) – Hujan lebat yang terjadi Kamis (14/11) kemarin menimbulkan genangan di kawasan lingkar selatan. Selain debit air yang cukup tinggi, kondisi tersebut disebabkan karena posisi sungai lebih tinggi dari jalan.
Asisten II setda Kota Mataram, Miftahurrahman mengatakan besarnya debit air sungai di lingkar selatan ini tidak saja karena hujan lebat melainkan dari aliran sungai itu sendiri. Akibatnya, debit air yang masuk tidak bisa ditampung dan meluber ke jalan.
“Tambahan aliran dari hulu dan hujan merata. Itu juga karena sedimentasi baik sedimentasi terapung maupun yang padat,” katanya. Sedimentasi yang mengendap ini harus segera diangkat agar aliran air bisa normal kembali dan bisa menampung debit air yang lebih besar. “Yang terapung lebih banyak mengalir dari hulu ke hilir. Intensitas hujan yang cukup lama dan bagian selatan itu curah hujan yang sangat tinggi,” ungkapnya.
Ia mengatakan, selain di jalan lingkar selatan sejumlah genangan juga muncul di beberapa lokasi di Kota Mataram. Dengan kondisi tersebut harus segera dilakukan normalisasi saluran agar bisa menampung debit air yang masuk. “Ini langkah antisipasi kemungkinan terjadi hujan besar lagi. Kiriman sampah dan rutin yang masih terjadi di saluran. Dan itu masih menjadi persoalan kita,” katanya.
Ia mengatakan, upaya lain untuk penanganan sampah ini yaitu menyelesaikan persoalan sumbatan yang masih terjadi. “Kemudian sumbatan di gorong-gorong diselesaikan,” katanya.
Debit air yang cukup besar terjadi kawasan selatan sampai merendam lingkungan perkantoran Kota Mataram. Bahkan air genangan hingga masuk ke gudang logistic dan surat suara yang ada terpaksa dipindahkan ke lokasi yang lebih aman. “Jadi genangan yang terjadi itu karena faktor internal dan eksternal faktor. Tapi genangan yang terjadi itu sudah terurai,” katanya. (azm)