Mataram (Inside Lombok) – Pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di Kebon Talo Ampenan direncanakan mulai tahun ini. Pembangunan tempat pengolahan sampah tersebut nantinya akan mengakomodir empat kecamatan di Kota Mataram.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, Nizar Denny Cahyadi mengatakan alokasi anggaran yang dibutuhkan yaitu mencapai Rp60 miliar. Pembangunan ini sebagai langkah Pemkot Mataram untuk menangani sampah yang selama ini dibuang ke TPA Kebon Kongok Lombok Barat.
“Kebon Kongok mau ditutup itu per Agustus ini. Ke mana lagi kita buang sampah? Makanya kita cepat-cepat bangun TPST ini,” katanya, Senin (8/1) pagi. Dijelaskan, puluhan miliar yang disiapkan untuk pembangunan TPST di Kebon Talo Ampenan tersebut juga untuk semua alat yang dibutuhkan. “Nanti disana juga ada tambahan alat berat juga,” tegasnya.
Kapasitas sampah yang bisa ditampung di TPST Kebon Talo akan lebih banyak jika dibandingkan dengan TPST Sandubaya. Selain lahan yang lebih luas, alat-alat pengolahan sampah yang akan disiapkan juga akan lebih lengkap. “Itu tempatnya lebih luas dan kemudian peralatan juga,” katanya.
Disebutkan, TPST Kebon Talo nantinya bisa mengakomodir sampah yang ada di Kecamatan Ampenan, Selaparang, Sekarbela dan Mataram. Untuk memaksimalkan pengolahan di masing-masing TPST tersebut, Pemkot Mataram akan membuat UPTD. “Nanti kita lihat apakah masing-masing TPST ada UPTD nya atau cukup satu UPTD untuk dua TPST itu,” ucap Denny.
Dengan pembangunan TPST ini sambung Denny, nantinya banyak efisiensi yang akan terjadi salah satunya biaya operasional kendaraan. Karena sampah yang akan dibuang ke TPA Kebon Kongok Lombok Barat hanya sisa dari pengolahan yang sudah dilakukan.
“Akan mengurangi beban BBM kita selama ini. Karena BBM kita selama ini dipakai membuang sampah ke TPA itu lumayan. Itu sudah berkurang jauh. Karena truk sampah tidak lagi buang sampah ke Kebon Kongok tetapi di TPST,” ujarnya. (azm)
