Mataram (Inside Lombok) – Pembangunan tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) di Sandubaya sudah hampir rampung. Setelah TPST Sandubaya Rampung, Pemkot Mataram merencanakan pembangunan TPST kedua di Kebon Talo Kecamatan Ampenan. Untuk itu sudah disiapkan anggaran sebesar Rp80 miliar.
Walikota Mataram, Mohan Roliskana mengatakan TPST di Sandubaya sudah mulai diuji coba untuk melihat kapasitas sampah yang bisa diolah. Dari hasil uji coba tersebut, belum bisa mengakomodir seluruh sampah di Kota Mataram, sehingga dibutuhkan TPST yang lain.
“Ternyata tidak cukup untuk menyelesaikan seluruh sampah di Kota Mataram. Di situ hanya bisa menyelesaikan di Sandubaya saja, sementara kita harus mengcover enam kecamatan,” katanya.
Nilai pembangunan TPST di Kebon Talo disebut lebih besar jika dibandingkan dengan Sandubaya. Hal ini karena lahan yang akan digunakan juga lebih luas dan sudah dibebaskan. “Kita dikasih Rp80 miliar. Dengan itu kami garansi lah enam kecamatan ini bisa tercover,” katanya.
Pembangunan TPST di Kebon Talo ini akan langsung dikerjakan setelah TPST Sandubaya rampung. Karena proyek pengolahan sampah di Sandubaya ditargetkan bisa selesai pada bulan Mei 2024 ini. “Tahun ini. Itu kan Mei sudah selesai dan paralel dengan itu nanti berjalan juga,” katanya.
Ia mengatakan, keberadaan TPST Kebon Talo bisa mengakomodir sampah yang dihasilkan di empat kecamatan. “Disana kan daya tampungnya lebih besar jadi insya allah bisa menampung lebih banyak,” katanya.
Dengan pembangunan TPST ini lanjutnya, ada pendapatan asli daerah (PAD) yang akan masuk ke kas daerah. Hal ini nantinya bersumber dari pengolahan sampah yang memiliki nilai ekonomi. “Ya tentu nanti ada PAD disana. Karena produk yang dihasilkan disana kan banyak dari sampai ini,” ungkap ketua DPD Golkar NTB ini.
Dengan pengolahan yang dilakukan nanti akan berdampak pada residu yang akan dibuang ke TPS regional Kebon Kongok akan jauh berkurang. “Nanti akan jauh berkurang yang akan kita buang ke TPA Kebon Kongok,” tegas Mohan. (azm)
