Mataram (Inside Lombok) – Para peserta didik di SMP Negeri 21 Mataram terpaksa harus belajar sistem online. Kebijakan ini dikeluarkan karena kondisi lingkungan yang tergenang sejak Senin (10/2) siang.
Kepala SMP Negeri 21 Mataram, Rohana Helmi mengatakan kegiatan belajar mengajar sistem daring baru dilakukan pada Selasa (11/2) ini saja. Pasalnya, pada Senin (10/2) kemarin belajar mengajar dilakukan seperti biasa namun hanya sampai 11.30 wita. “Kemarin itu kan sebenarnya pulang pada 12.30 Wita. Tapi karena hujan dan belajar tahun kemarin jarak beberapa menit langsung banyak airnya,” katanya, Selasa (11/2) siang.
Ia mengatakan, setelah koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Mataram terkait kondisi sekolah, akhirnya dipulangkan lebih awal. Meksi air tidak masuk ke ruang kelas, namun pihak sekolah memulangkan peserta didik lebih awal.
“Di sebelah selatan sekolah ada sungai kecil dan sebelah sekolah juga ada sungai. Jadi kiri kanan sekolah ada sungai. Kalau sekarang sudah ada lebih bagus karena sudah di tembok kalau dulu air langsung masuk,” katanya.
Sebagai langkah antisipasi genangan, pihak sekolah sudah membuat lubang resapan di kawasan tersebut. Namun air yang masuk tidak bisa ditampung karena debit yang terlalu besar. “Sudah ada lubang serapan yang kita buat. Tapi karena banyaknya air di tempat kami ini dan air itu muncul sendiri dari tanah,” katanya.
Ia mengatakan, dipastikan kegiatan belajar akan tetap berjalan meski menggunakan sistem daring. Karena sudah ada grup WA yang digunakan untuk memantau aktivitas siswa. “Ada group WA dan ada call center wali kelas. Di sana diumumkan kalau hari ini kita daring,” katanya.
Pihak sekolah belum bisa memastikan apakah belajar sistem daring akan masih berlanjut atau tidak. Karena hal ini tergantung dari cuaca apabila cerah maka aktivitas belajar mengajar di sekolah akan dilakukan kembali. “Kalau hari ini cerah, insya allah besok (rabu red) masuk. Dan nanti kita calling di call center,” katanya. (azm)