Mataram (Inside Lombok) – Ribuan daftar pemilih di Kota Mataram tidak bisa menyalurkan hak pilihnya di pemilihan walikota dan wakil walikota Mataram mendatang. Pasalnya, ribuan pemilih tersebut sudah terdaftar sebagai pemilih di lokasi khusus (loksus) PT Amman Mineral.
“Kemarin ada sekitar 3-4 ribu data ada di PT Amman. Data dari Sumbawa dan KSB ini yang membuat ganda di kita. Itu kan lokasi khusus,” kata Ketua KPU Kota Mataram, Edy Putrawan, Selasa (10/9) pagi.
Ia mengatakan, loksus yang ada lokasi tambang PT Amman ini hanya memfasilitasi pemilihan gubernur dan wakil gubernur, sehingga tidak bisa memilih walikota dan wakil wali kota Mataram. “Kalau mau memilih dia harus pulang ke Mataram,” katanya.
Selain itu, karena sudah terdaftar di lokasi khusus maka KPU Kota Mataram sudah menghapusnya sebagai pemilih di Kota Mataram. Jika tetap memilih di Kota Mataram maka harus mengurus surat daftar pemilih tambahan (DPTB). “Kita hapus dari daftar pemilih. Karena sudah terdaftar disana. Jumlah daftar pemilih kita itu sekitar 315 ribu orang,” ungkap Edy.
Pengurangan jumlah pemilih ini tidak saja disumbang dari karyawan PT Amman melainkan juga para pelajar yang sedang menempuh pendidikan di luar daerah. Karena libur hanya sehari, biasanya pelajar juga tidak balik kampung hanya untuk memilih. “Kan libur sehari. Anak kuliah, anak pondok juga tidak ada yang dikasih pulang,” tegasnya.
Disebutkan, jumlah warga Kota Mataram yang sedang menempuh pendidikan di luar daerah yaitu mencapai 8 ribuan orang. Namun untuk pemilih ini KPU tidak menghapusnya dari daftar pemilih.
“Itu tidak kita hapus. Karena dia tidak didata di daerah sana jadi kita tidak hapus. Kalau masih di Provinsi. Loksus ini kan satu Provinsi. Kalau di luar Provinsi tetap kita data di sini,” kata Edy. (azm)