Mataram (Inside Lombok) – Tiga penari balet asal Kota Mataram meraih medali perak pada Kompetisi MXDC 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia, yang berlangsung pada 27–30 November 2025. Ketiganya mengikuti lomba internasional untuk pertama kalinya dan tampil sebagai perwakilan Provinsi NTB sekaligus Indonesia.
Para peserta tersebut ialah Eipril Wintasia Doloksaribu, siswi kelas I SMPK Aletheia Mataram, serta si kembar Vionna Olivia dan Vionny Olivia, siswi kelas 5 SD Nasional 3 Bahasa BUDI LUHUR Mataram. Guru Balet di Synthia Ballet School Mataram Ballet Royal Bali, Sintia Ari Pratiwi, menyampaikan bahwa ketiga muridnya bertanding pada kategori ballet version blue bird untuk kelompok usia 10–12 tahun.
Persiapan dilakukan selama empat bulan sebelum kompetisi, dengan jadwal latihan tiga kali seminggu. “Otomatis anak-anak yang memang potensi yang kita bawa untuk lomba. Rata-rata yang ikuti ini dari negeri-negara di Asia. Ada Malaysia, Thailand juga ada,” ujarnya.
Menurut Tiwi, tantangan utama selama proses latihan adalah menjaga konsistensi anak-anak, terutama dalam membagi waktu antara sekolah, bermain, dan latihan intensif. Ia menyebut keikutsertaan ini menjadi pengalaman pertama bagi penari balet dari Lombok yang tampil di ajang internasional dan langsung meraih medali.
“Jadi kita mempersiapkan itu dengan kerja keras, dari waktu, energi anak-anak bagaimana mengatur sekolah dan dengan adanya event MXDC ini juga mengetahui talenta muda,” katanya.
Ia menambahkan bahwa ballet merupakan bagian dari seni tari dan bukan cabang olahraga. “Dance itu ada ballet, ada kontenporer, ada jazz dan ada banyak macamnya lah,” ungkap Tiwi. Saat ini para peserta masih menjalani kegiatan rutin sekolah sambil menunggu agenda lanjutan dari sekolah balet dan kompetisi berikutnya.

