26.5 C
Mataram
Senin, 23 September 2024
BerandaMataramTimbul Kontroversi, Alat Kontrasepsi Harus Sesuai Resep

Timbul Kontroversi, Alat Kontrasepsi Harus Sesuai Resep

Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah pusat telah menerbitkan peraturan pemerintah (PP) nomor 28 tahun 2024 tentang pelaksanaan UU Kesehatan. Didalam PP tersebut juga membahas tentang penjualan alat kontrasepsi kesehatan kontrasepsi untuk remaja.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. Emirald Isfihan mengatakan dalam aturan ini yang menimbulkan kontroversi yaitu terkait penjualan kondom. Sedangkan alat kontrasepsi yang lain sejauh ini sudah ada pengawasan yang ketat.

“Kalau kontrasepsi iud, spiral, pil dan itu sudah jelas pengawasan kita melalui resep dokter dan penjualan di apotik. Kalau yang bebas ini seperti kondom itu yang jadi masalah,” katanya, Kamis (8/8) pagi.

Menurutnya, yang menjadi pertentangan di tengah masyarakat yaitu masalah penjualan kondom. Adanya aturan ini menurut dr. Emirald sebagai salah satu perlindungan hukum terhadap anak-anak remaja yang sudah menikah dan belum dianjurkan untuk hamil.

- Advertisement -

“Belum saatnya hamil tapi sudah terlanjur menikah. Kita lihat dari persepsinya seperti itu. Cuma kalau masyarakat melihat itu dibebaskan sebenarnya bukan untuk itu tujuannya. Karena undang-undang dibuat untuk melindungi,” katanya.

Dinas Kesehatan Kota Mataram katanya tidak mengawasi secara masif untuk alat-alat kontrasepsi khususnya kondom. Namun untuk pemasangan alat kontrasepsi yang lain seperti ayudi dan lainnya harus memenuhi standar.

“Kita awasi penggunaan pil, ayudi dan itu memang harus standar siapa yang memasang hingga siapa yang meresepkan dan itu yang kita awasi. Kalau kondom seperti ini kan sudah ada di mana-mana tidak mungkin kita melakukan pengawasanya,” tegasnya.

Dari sisi kesehatan menurut Emirald sebagai salah satu langkah untuk mencegah penyebaran penyakit. Selain itu, dengan penggunaan alat kontrasepsi bisa mencegah kehamilan diusia dini. “Ini bisa menyebabkan berkontribusi terhadap kasus stunting,” ungkapnya.

Ia mengimbau, edukasi tentang seks sangat penting terutama bagi para remaja. Dengan adanya edukasi ini diharapkan tidak melakukan seks bebas yang bisa menimbulkan berbagai macam penyakit. “Edukasi tentang seks itu memang penting sehingga orang harapannya tidak melakukan seks bebas,” tutupnya. (azm)

- Advertisement -


Berita Populer