Mataram (Inside Lombok) – Wakil Walikota Mataram, Mujiburrahman menilai ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendidik anak-anak yang terkategori nakal. Tidak hanya memasukkannya ke barak militer seperti yang hendak dilakukan Pemerintah Jawa Barat saat ini, melainkan bisa juga melalui pendekatan spiritual di pondok pesantren.
“Untuk penanganan khusus seperti itu kan banyak caranya. Bisa juga kita menggembleng di lingkungan sekolah yang agak agamis pondok pesantren misalnya melalui pendekatan agama,” ujarnya, Kamis (8/5) pagi.
Meski begitu, dalam hal menangani anak-anak nakal Pemkot Mataram diakuinya belum mengarah pada penerapan metode seperti yang dilakukan Pemerintah Jawa Barat, dalam hal ini mengirim anak ke satu fasilitas khusus. “Saya belum melihat ke arah sana. Ini kan masih di Jawa Barat saja,” katanya.
Kendati, Ketua DPD II Golkar Kota Mataram ini mengaku lebih tertarik untuk melakukan pendekatan agama mendidik anak-anak. “Saya malah lebih cenderung kesana melalui pendekatan agama,” katanya.
Setiap pendekatan yang diterapkan sambung Mujiburrahman ada dampak negatif dan positifnya. Namun penerapan metode ini nantinya bisa disesuaikan dengan kearifan lokal atau masing-masing daerah. “Itu nanti tergantung dari kearifan lokal. Saya lebih cenderung ke sentuhan-sentuhan spiritual yang menyentuh hatinya,” katanya.
Dalam penerapannya nanti, anak-anak tersebut akan mendapatkan pendidikan di pondok pesantren. Artinya selama mendapatkan pendidikan akan menginap seperti santri-santri pada umumnya. “Seperti pondok pesantren menginap disitu,” katanya.
Dalam penerapannya nanti, Pemkot Mataram akan membahasnya lebih rinci. “Nanti kita akan bahas lebih dalam terkait metode tersebut ya,” tutupnya. (azm)