Jakarta (Inside Lombok) – Sebanyak 110 dari 112 sampel spesimen yang diperiksa oleh Kementerian Kesehatan terkait dugaan virus COVID-19 dinyatakan negatif, kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Achmad Yurianto.
“Sampai saat ini belum ada kasus confirm positif dari seluruh pemeriksaan di wilayah Indonesia,” kata Yurianto di Jakarta, Rabu.
Sebanyak 112 spesimen tersebut berasal dari 41 rumah sakit di 21 provinsi seluruh Indonesia. Paling banyak spesimen yang diambil berasal dari DKI Jakarta 29 sampel, Bali 16
Jawa Tengah 10, Kepulauan Riau 10, Jawa Barat delapan, Jawa Timur 10, Banten lima, Sulawesi Utara enam, Yogyakarta tiga, Kalimantan Timur tiga, Sulawesi Selatan dua.
Selanjutnya masing-masing satu spesimen dikirimkan dari Jambi, Papua Barat, NTB, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Sumatera Barat, dan Bangka Belitung.
Yurianto menyebut hasil pemeriksaan satu orang WNI yang merupakan mahasiswa di Malaysia dan dirawat di RSUD di Saumlaki Kabupaten Kepulauan Tanimbar Maluku dinyatakan negatif COVID-19. Sementara dua spesimen lainnya belum selesai dilakukan pemeriksaan.
Dia menyebut pemerintah Indonesia mengambil sampel spesimen secara ketat, yakni hanya pada orang yang memiliki gejala penyakit seperti COVID-19 dan memiliki riwayat perjalanan ke daerah yang terjadi penularan virus tersebut.
Yurianto menegaskan bahwa pemerintah Indonesia tidak sembarang mengambil spesimen pada orang-orang yang tidak memiliki gejala ataupun tidak memiliki riwayat perjalanan ke daerah berpotensi penularan.
Menurut Yurianto, hal itu dilakukan sesuai dengan protokol yang disyaratkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam penanganan penyakit baru.
Berdasarkan data resmi WHO per tanggal 18 Februari 2020 jumlah orang yang terinfeksi sebanyak 73.332 kasus di 26 negara secara global. Total kematian yang terjadi di China sebanyak 1870 orang dan tiga orang di luar China. (Ant)