Jakarta (Inside Lombok) – Pasien COVID-19 yang sembuh hingga Kamis (16/4) bertambah 102 orang, jumlah tersebut merupakan pertama kali angka kesembuhan lebih tinggi dari pada angka kematian akibat penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru itu.
“Kita patut bersyukur pada hari ini akumulasi pasien sembuh di DKI sebanyak 202 pasien, Jawa Timur 86 pasien, Sulawesi Selatan 42 pasien, Bali 32 pasien, Jawa Barat 28 pasien dan di provinsi lainnya sehingga total 548 pasien sembuh,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Kamis.
Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 berdasarkan pencatatan sejak Rabu (15/4) pukul 12.00 WIB hingga Kamis pukul 12.00 WIB, pasien sembuh bertambah 102 orang menjadi 548 orang, sedangkan yang meninggal bertambah 27 kasus sehingga total meninggal menjadi 496 orang. Sementara itu tercatat adanya penambahan kasus positif sebanyak 380 kasus sehingga total 5.516 kasus positif di Indonesia.
Jumlah pasien sembuh sampai dengan Kamis (16/4) dengan rincian di Provinsi Aceh empat pasien sembuh, Bali 32 pasien, Banten tujuh pasien dan Yogyakarta 22 orang sembuh.
Sementara itu DKI Jakarta mencatat 202 pasien sembuh sejauh ini, Jawa Barat 28 orang, Jawa Tengah 19 orang, Jawa Timur 86 pasien, Kalimantan Barat lima pasien, Kalimantan Timur 10 pasien, Kalimantan Tengah delapan pasien, Kalimantan Selatan enam orang dan Kalimantan Utara dua pasien.
Kemudian di Kepulauan Riau lima orang, NTB dua orang, Sumatera Selatan lima orang, Sumatera Barat delapan orang, Sulawesi Utara lima pasien, Sumatera Utara 12 orang, Sulawesi Tenggara empat pasien.
Adapun di Sulawesi Selatan 42 orang, Sulawesi Tengah dua orang, Lampung delapan pasien, Riau lima pasien, Maluku Utara dua pasien dan Maluku satu orang, Papua 15 orang, serta satu pasien sembuh di Sulawesi Barat.
Sementara itu, sejauh ini pemerintah sudah mencatat terdapat 169.446 orang dalam pemantauan (ODP) dan 11.873 orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
Pemerintah sendiri sudah melakukan pemeriksaan 39.706 spesimen dari 34.975 orang yan dilakukan di 32 lab di Indonesia. Dari pemeriksaan itu terdapat 29.459 kasus yang dinyatakan negatif. (Ant)