Jakarta (Inside Lombok) – Pagu anggaran di Kementerian Kesehatan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2021 naik menjadi Rp84,3 triliun karena pemerintah fokus menangani masalah kesehatan dampak pandemi COVID-19.
“Mungkin pertaruhan terbesar adalah belanja untuk vaksin terutama untuk COVID-19,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam jumpa pers nota keuangan dan RUU APBN 2021 di Jakarta, Jumat.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan anggaran kesehatan tahun 2021 mencapai 6,2 persen dari APBN sehingga melebihi yang dimandatkan oleh undang-undang yang hanya sebesar 5 persen dari APBN.
Menkeu menyebut pagu anggaran tersebut meningkat dibandingkan anggaran tahun ini yang mencapai Rp78,5 triliun dan tahun 2019 sebesar Rp67,3 triliun.
Pagu anggaran itu diarahkan untuk pemulihan kesehatan pascapandemi diikuti peningkatan akses dan mutu layanan melalui penguatan sistem kesehatan.
Layanan kesehatan itu termasuk untuk program nutrisi ibu hamil, penguatan sinergi pusat dan daerah untuk penganggaran dan pembiayaan yang mendukung program promotif dan preventif, reformasi JKN dan ketahanan kesehatan.
“Ini tentu membutuhkan percepatan bagi pembelanjaan yang tetap akurat. Kami harap dengan kenaikan ini akan ada pemulihan di bidang kesehatan akibat COVID-19 masih akan tetap terjaga,” ucapnya.
Pemerintah melanjutkan agenda pemulihan ekonomi nasional (PEN) dalam RAPBN 2021, sebesar Rp25,4 triliun di antaranya untuk kesehatan.
Anggaran kesehatan dalam PEN itu di luar pagu anggaran Rp84,3 triliun, yang salah satunya akan digunakan untuk pengadaan vaksin COVID-19. (Ant)