Washington/PBB (Inside Lombok) – Amerika Serikat akan mengakhiri hubungannya dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atas penanganan organisasi itu terhadap pandemi virus corona, kata Presiden AS Donald Trump, Jumat (29/5).
Trump menuduh organisasi PBB itu menjadi boneka China.
Langkah untuk keluar dari organisasi yang bermarkas di Jenewa itu, yang dengannya AS secara resmi bergabung pada 1948, terjadi di tengah peningkatan ketegangan antara Washington dan Beijing terkait wabah virus corona.
Virus itu dilaporkan pertama kali muncul di Kota Wuhan, China, akhir tahun lalu.
Kerika berbicara di Taman Mawar, Gedung Putih, Trump mengatakan para pejabat China “mengabaikan kewajiban mereka untuk melapor” kepada WHO tentang virus itu, yang kini telah menewaskan ratusan ribu orang di seluruh dunia, dan menekan organisasi itu untuk “menyesatkan dunia.”
“China memiliki kendali penuh atas Organisasi Kesehatan Dunia meskipun hanya membayar 40 juta dolar per tahun dibandingkan dengan apa yang telah dibayar Amerika Serikat yaitu sekitar 450 juta dolar per tahun,” katanya.
Keputusan itu dinyatakan Trump setelah minggu lalu Presiden China Xi Jinping berjanji akan memberikan dua miliar dolar AS (sekitar Rp29,3 triliun) kepada WHO selama dua tahun ke depan guna membantu memerangi virus corona. Jumlah itu hampir memenuhi seluruh anggaran program tahunan WHO untuk tahun lalu.
Trump bulan lalu menghentikan pendanaan untuk organisasi beranggotakan 194 negara itu. Kemudian dalam suratnya tanggal 18 Mei, ia memberi WHO waktu selama 30 hari untuk berkomitmen melakukan reformasi.
“Karena mereka telah gagal melakukan reformasi yang diminta dan sangat dibutuhkan itu, kita hari ini akan mengakhiri hubungan kita dengan Organisasi Kesehatan Dunia dan mengalihkan dana itu ke seluruh dunia yang layak mendapatkan kebutuhan kesehatan masyarakat global yang mendesak,” kata Trump pada Jumat.
Belum ada kejelasan soal kapan keputusannya itu akan mulai berlaku. Resolusi bersama Kongres 1948 tentang keanggotaan AS di WHO mengatakan negara itu “berhak keluar dari organisasi itu dengan pemberitahuan satu tahun sebelumnya.”
WHO belum menanggapi permintaan komentar atas pengumuman Trump. Sebelumnya, organisasi dunia itu membantah pernyataan Trump bahwa mereka mempromosikan “disinformasi” China tentang virus itu.
“Penting untuk diingat bahwa WHO adalah platform untuk kerja sama antarnegara,” kata Donna McKay, direktur eksekutif Physicians for Human Rights. “Menjauh dari institusi sangat penting itu di tengah pandemi bersejarah ini akan merugikan rakyat, baik di Amerika Serikat maupun di seluruh dunia. (Ant)