Lombok Barat (Inside Lombok) – Narmada Football Academy butuh dukungan pemerintah daerah (pemda) untuk dapat terus berkiprah mengikuti berbagai liga hingga di tingkat ASEAN. Pasalnya, untuk berangkat bertanding, para pemain dan pengurus harus mengeluarkan biaya yang cukup besar yang saat ini masih dipenuhi dengan iuran secara mandiri.
Sebelumnya, Narmada Football Academy berhasil memborong piala dalam tiga kategori umur di ajang Asean Soccer Champions di Jawa Timur. Kemudian pada bulan Juli mendatang mereka akan kembali bertanding di Sidoarjo, Jawa Timur.
“Asean Soccer Champions ini kan tingkat nasional. Kalau ini juara, nanti selanjutnya ke Thailand. Karena turnamen yang kami ikuti ini levelnya Asean, jadi kejuaraan ini di putar di setiap negara Asean,” terang Ketua SSB Narmada Football Academy, M. Sukri Hasyim saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Rabu (29/05/2024).
Kendati, kondisi klub mereka yang saat ini terkendala anggaran yang terbatas. Bahkan, saat berangkat untuk bertanding di Banyuwangi beberapa hari yang lalu mereka pun harus iuran. “Kami tentu juga butuh support dari pemda, seperti support biaya misalnya. Karena ini levelnya nasional. Secara hitungan kami mewakili NTB di tingkat nasional besok bulan Juli,” terangnya.
Berdasarkan hitung-hitungan mereka, estimasi biaya untuk dapat memberangkatkan seluruh pemain dan pengurus. Mereka membutuhkan biaya kurang lebih Rp100 juta. Itu pun jika mereka nantinya berangkat menggunakan kapal laut, bukan pesawat. Ditambah dengan biaya perjalanan darat, penginapan, konsumsi, hingga kostum yang akan mereka gunakan untuk bertanding nantinya. “Anggaran yang kami buat sementara mencapai 100 juta. Karena pemain saja yg harus kami bawa 50 orang, itu di luar pelatih dan pengurus,” beber Sukri.
Dipaparkan, anak didiknya yang diikutsertakan dalam Asean Soccer Champions di Banyuwangi lalu berhasil masuk final semua. Di antaranya, U-10 berhasil menyabet juara 1, kemudian U-12 juara 2 dan U-14 juara 1.
Pihaknya berharap ada perhatian dari pemda, terutama jika pemerintah ingin melihat anak-anak di NTB, termasuk Lombok Barat berprestasi di sepak bola dengan berani mengikuti berbagai liga di luar daerah. Diakuinya bakat anak-anak NTB, termasuk Lombok Barat, tidak kalah luar biasa dengan anak-anak di daerah lainnya. “Pemerintah, harus mensupport kegiatan anak-anak yang membawa nama baik NTB ke luar daerah. Atau mendukung terciptanya klub profesional yang berada di NTB,” harap Sukri. (yud)