27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaPariwisataGaet Kunjungan Wisatawan, Gili Gede Butuh Dukungan Konektivitas

Gaet Kunjungan Wisatawan, Gili Gede Butuh Dukungan Konektivitas

Lombok Barat (Inside Lombok) – Para pengusaha penginapan di Gili Gede, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat membutuhkan konektivitas untuk bisa menggaet kunjungan wisatawan. Pasalnya, selama ini untuk wisatawan berkunjung ke Gili Gede dan beberapa gili lainnya perlu menempuh jarak yang cukup jauh. Padahal destinasi wisata yang ditawarkan cukup menarik, terutama keindahan bawah lautnya.

Lokasi Gili Gede yang cukup dekat dari Nusa Penida dan Sanur Bali pun dinilai berpotensi menarik wisatawan asing maupun domestik dapat berkunjung ke sana. Hanya belum ada konektivitas yang memadai menuju destinasi itu dengan jarak waktu tempuh lebih singkat. Sehingga wisatawan harus menempuh perjalanan cukup lama, yakni dari Bandara Ngurah Rai menuju Lombok, selanjutnya Pelabuhan Lembar.

“Persoalan di sini masalah konektivitas, kita dekat dengan Nusa Penida, tapi tidak ada operator yang bisa datang ke Gili ini,” ujar salah seorang pengelola penginapan di Gili Gede, Abubakar Abdullah, Rabu (20/12).

Kurangnya konektivitas itu membuat pelaku pariwisata di Gili Gede kesulitan mendapat tamu, karena jarak tempuh yang cukup jauh. Jika masalah konektivitas ini teratasi, tidak menutup kemungkinan akan banyak kunjungan wisatawan ke Gili Gede dan gili-gili lainya di sekitar itu.

“Bayangkan saya punya tamu di Nusa Penida ingin ke Gili Gede, sebenarnya hanya 45 menit dengan fastboot bisa masuk ke Gili Gede. Tapi karena tidak ada fasilitas yang bisa menghubungkan, jadi tidak jadi tamu saya datang,” terangnya.

Selain memiliki pepohonan yang rindang dan pasar putih halus, Gili Gede juga memiliki 25 titik wisata bawah laut dan 25 titik untuk menyelam. Ombak yang cukup tenang juga menjadi daya tarik lain sehingga para wisatawan akan dimanjakan dengan keindahan terumbu karang. “Kalau kamar kita ada mulai dari Rp300 ribu ada, Rp400 ribu juga ada. Kalau di Gili Gede ini ada mulai Rp1 juta dan kalau vila ada Rp2,5 juta hingga Rp 5 juta,” jelasnya.

Sementara itu, jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, kunjungan ke destinasi wisata Gili Gede mulai dibooking oleh wisatawan mancanegara. Musim Nataru sudah mulai ada geliat, setelah penurunan wisatawan akibat pandemi Covid-19, yang terjadi selama tiga tahun. “Kalau untuk Natal dan Tahun baru ada tapi cuman hampir 20 -30 persen, kebanyakan dari luar negeri,” ujarnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer