26.5 C
Mataram
Minggu, 19 Mei 2024
BerandaPariwisataGawe Desa Aikdewa Kembali Digelar, Angkat Ngalun Aiq dan Mandik Penganten

Gawe Desa Aikdewa Kembali Digelar, Angkat Ngalun Aiq dan Mandik Penganten

Lombok Timur (Inside Lombok) – Gawe Desa Aikdewa akan kembali digelar pada 20 Juni 2023 mendatang. Pada penyelenggaraan yang ketiga kalinya ini akan mengangkat adat dan budaya Ngalun Aiq dan Mandik Penganten.

Gawe Desa Aikdewa merupakan event adat dan budaya tahunan yang dilaksanakan oleh pemuda-pemudi desa Aikdewa, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur dengan mengangkat adat dan budaya nenek moyang.

Gawe Desa sendiri telah diadakan selama dua kali dan tahun ini akan masuk ke penyelenggaraan ketiga kalinya. Di mana pada pelaksanaan pertama dan kedua dilaksanakan pada tahun 2017 dan 2018. Namun setelah itu kegiatan tersebut tidak diadakan lantaran faktor bencana alam gempa bumi dan Covid-19.

Ketua Panitia Gawe Desa 3, Hirpan Rosidi mengatakan bahwa pada penyelenggaraan ketiga kalinya akan mengangkat Ngalun Aiq dan Mandik Penganten, di mana Ngalun Aiq sendiri merupakan ciri khas utama dari Gawe Desa karena topografi wilayahnya yang dikelilingi oleh banyaknya sumber mata air.

- Advertisement -

“Ngalun Aiq jadi brand utama karena tidak terlepas dari masyarakat kita di Aikdewa, lantaran prosesi adat tersebut menjadi salah satu prosesi untuk menghargai alam termasuk mata air,” terangnya pada Inside Lombok, Senin (10/04/2023).

Tujuan dari Gawe Desa sendiri agar adat budaya yang dulu pernah dilakukan nenek moyang dapat diperkenalkan pada masyarakat di era yang sekarang dan tentunya pada anak generasi millenial.

“Melalui Gawe Desa ini kita angkat adat budaya kita yang hampir punah maupun yang sudah hilang, sehingga dapat dinikmati keberadaannya bagi kita di era sekarang dan juga dapat mengambil pelajaran mencintai alam maupun budaya dari prosesi yang dilakukan,” jelasnya.

Dijelaskan Hirpan, prosesi Mandik Penganten bertujuan untuk membersihkan kedua mempelai dari sisi negatif yang ada di dalam tubuhnya, sehingga saat menjalani pernikahannya kedua mempelai sudah bersih dari sisi negatif dan dapat menjalani kehidupan berkeluarga dengan aman dan nyaman.

“Prosesi Mandik Penganten itu sendiri harus dilaksanakan di dekat mata air dengan terlebih dahulu menggelar beberapa ritual pembuka agar apa yang dihajatkan dapat dengan mudah tersampaikan,” tuturnya.

Dalam setiap gelaran Gawe Desa ini sendiri tak hanya melibatkan para penyelenggara saja, melainkan melibatkan seluruh elemen masyarakat yang ada di Desa Aikdewa, sehingga atmosfer dari setiap gelaran dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat, dan tentunya dengan begitu adat istiadat yang telah lama ditinggalkan oleh para leluhur dapat kembali dikenal oleh masyarakat luas, khususnya yang ada di Desa Aikdewa.

Tak hanya Ngalun Aiq dan Mandik Penganten saja yang diadakan dalam Gawe Desa tersebut, melainkan juga dirangkaikan dengan kegiatan pendukung lainnya seperti Gebyar Ngeson Aiq Kokok, Jalan Sehat, Bazar UMKM, Nyair, dan Pesta Rakyat sebagai penutup kegiatan.

Hirpan berharap dengan kegiatan Gawe Desa dapat mengangkat kembali budaya yang telah hilang, sehingga dampak positif dengan apa yang telah ditinggalkan oleh luhur dapat diterapkan pada era sekarang sebagai sebuah landasan untuk hidup bersosial antar sesama maupun dengan alam. (den)

- Advertisement -

Berita Populer