33.5 C
Mataram
Sabtu, 16 November 2024
BerandaPariwisataJelang Nataru, Tingkat Hunian Kamar Hotel di Tiga Gili Diperkirakan 75 Persen

Jelang Nataru, Tingkat Hunian Kamar Hotel di Tiga Gili Diperkirakan 75 Persen

Lombok Utara (Inside Lombok) – Libur jelang Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru) tingkat hunian kamar hotel di Tiga Gili (Trawangan, Meno, Air) diperkirakan terisi 75 persen. Biasanya pada masa-masa itu wisatawan yang datang ke Tiga Gili cukup banyak untuk menikmati masa libur Nataru.

“Okupansi seperti biasa pasti dia, cuma karena masa libur dan kalau di Gili itu memang amat sangat bergantung wisatawan mancanegara, jadi 75 persen itu dari natal sampai awal tahun 2025,” ujar Ketua Gili Hotel Association (GHA), Lalu Kusnawan, Jumat (15/11).

Semua industri pariwisata sudah mempersiapkan ini, mengingat bulan ini masih di masa low season. Meski demikian, kedatangan wisatawan ke Tiga Gili sekitar 2 ribu orang per hari. Maka dari itu dengan adanya libur nataru ini pariwisata mempersiapkan semaksimal mungkin agar kunjungan nataru meningkat.

“Sampai dengan November ini kita rata-rata di Tiga Gili itu masih 50 persen okupansinya. Long of stay (lama menginap) 3 hari, seperti biasa. Kalau kita berbicara high season, peak season bulan Agustus sampai 4.500 per hari di Tiga Gili,” tuturnya.

Disisi lain, disinggung terkait ketersedian air bersih, terlebih pada momentum libur nataru ini. Kusnawan mengatakan, sampai dengan hari ini air bersih masih mengalir dan masyarakat tidak membeli untuk kebutuhan air bersihnya. Sehingga, tamu-tamu yang mau berlibur tidak perlu khawatir terkait persoalan air bersih.

“Masih berjalan dengan PDAM (air bersih,red). Saya berharap kedepannya, jadi mari kita jaga kondusifitas apapun itu persoalan yang muncul tolong jangan dilihat dari satu sisi kita harus melihat dari sisi globalnya,” ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, Tiga Gili sebagai salah satu destinasi pariwisata internasiona. Menurutnya, efeknya jika persoalan kecil apapun di Tiga Gili akan terdengar hingga keluar negeri. Hal itu menjadi PR untuk merecovery kembali akan sudah. Belum lagi, pemerintah pusat, pemprov, pemkab dan masing masing hotel sudah berpromosi keluar dengan biaya yang tidak sedikit.

“Ini kita berbicara pemerintah pusat, pemprov, Dinas Pariwisata kabupaten/kota dan kita berbicara masing-masing hotel ini punya program untuk mempromosikan destinasi pariwisata di NTB ini keluar. Karena yang dilihat nanti bukan Gili, tapi NTB-nya itu yang perlu kita pikirkan bersama,” demikian. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer