Mataram (Inside Lombok) – Indonesian Chef Association (ICA) NTB siap meramaikan kembali Senggigi dengan menggelar kompetisi dulang sasak. Event itu diharapkan bisa menghidupkan kembali destinasi wisata itu, lantaran Senggigi dinilai tidak seramai dahulu di masa kejayaannya, terutama jika dibandingkan dengan destinasi wisata lain saat ini seperti Kuta, Mandalika, dan Tiga Gili (Trawangan, Meno, Air).
Kompetisi dulang sasak merupakan kompetisi memasak makanan khas NTB. Event ini sekaligus ingin memperkenalkan kembali kuliner-kuliner Sasak, dengan harapan dapat menarik kunjungan wisatawan bersama di Senggigi.
“Bagaimana daerah Senggigi tetap menjadi daya tarik agar bisa menjadi tujuan wisata selain dari Kuta dan (Tiga) Gili. Kita di organisasi ICA berkaitan dengan kuliner, kita ikut berpartisipasi untuk kegiatan yang ada di Senggigi yaitu membuat kompetisi dulang sasak,” kata Ketua ICA NTB, Anton Sugiono, Selasa (25/7).
Beberapa sekolah pariwisata yang ada di Pulau Lombok akan ikut berpartisipasi memeriahkan kompetisi itu. Di mana siswa-siswa tingkat SMK maupun perguruan tinggi dapat ikut serta.
“Karena sekarang ini di sekolah-sekolah kebanyakan yang diajarkan sesuai kurikulum, kadang masakan masakan yang bukan masakan kita, tapi masakan kontinental, seperti western dan sebagainya. Tapi kita lupa untuk mempromosikan makanan daerah kita, makanya kita kompetisikan,” terangnya.
Pada kompetisi dulang sasak ini akan menghadirkan Chef Juna dan chef asal Lombok sebagai juri. Kompetisi dulang sasak ini dilaksanakan pada 12 Agustus 2023, ditambah rangkaian kegiatan lainnya pada 11-13 Agustus 2023 mendatang.
“Jadi kita laksanakan pada sore hari, karena Senggigi itu tempatnya sunset jadi kita melaksanakan kompetisi nya di sore hari,” ujarnya.
Dalam kegiatan kompetisi dulang sasak ini, juga ada UMKM dilibatkan untuk mempromosikan produk-produknya. “Jadi itu nanti kita fasilitasi untuk teman-teman UMKM free, harapannya agar teman-teman di daerah Senggigi dan Mataram ikut berpartisipasi,” imbuhnya. (dpi)
