Lombok Barat (Inside Lombok) – Wisata Bunut Ngengkang di Desa Buwun Sejati, Kecamatan Narmada sedang mengalami kekeringan. Kades Buwun Sejati, Muhidin pun mengakui destinasi itu merupakan wisata musiman yang airnya sangat tergantung dengan musim.
Kondisi di wisata yang terkenal dengan keindahan dan kesejukan airnya itu pun saat ini sedang banyak dipertanyakan wisatawan, lantaran tengah mengalami kekeringan dan tak sedikitpun ada air mengalir. “Itu biasa (kekeringan) kalau di wisata Bunut Ngengkang, karena itu kan wisata musiman. Tapi kalau di wisata Aik Nyet tetap ada airnya,” ujar Muhidin saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Selasa (15/08/2023).
Menurutnya, meski aliran air di wisata Bunut Ngengkang bersumber dari mata air, kondisinya sangat dipengaruhi oleh musim. Berbeda dengan wisata Aik Nyet yang airnya tetap melimpah walaupun sedang musim kemarau. Hal itu pun diakui mempengaruhi kunjungan wisatawan ke desa tersebut.
“Jelas terdampak, agak mengurang (kunjungan wisatawan) apalagi kan yang membuat meningkat kunjungan wisatawan ini dua wisata ini, Aik Nyet dan Bunut Ngengkang,” tuturnya.
Diakuinya justru karena tahun ini lebih sering hujan, sehingga kondisi air di salah satu lokasi wisata unggulan di desa tersebut cukup melimpah dan lebih lama dialiri air. “Ikuti musim sudah, kalau musim panas (kemarau, Red) kering dia, kalau musim hujan berair. Jadi wisatanya (saat ini) bukan ditutup, tapi kan memang tidak ada airnya. Kalau ada air otomatis pengunjung datang,” terang Muhidin.
Situasi saat sedang kering seperti ini pun diakuinya dimanfaatkan oleh pihak pengelola untuk melakukan penataan, sembari menunggu musim penghujan.”Kalau pas tidak ada air, pengelola bersama masyarakat melakukan penataan,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi hal itu ke depannya, Muhidin menyebut pihaknya sudah berencana untuk membuat jaringan perpipaan untuk mengalirkan air dari mata air yang jaraknya sekitar 3,5 kilometer dari lokasi wisata Bunut Ngengkang, guna memenuhi ketersediaan air ketika sedang musim kemarau.
“Itu akan kita buatkan jaringan perpipaan mungkin bisa saja untuk menopang itu (kebutuhan air di Bunut Ngengkang),” bebernya. Kendati, rencana itu pun nantinya akan disesuaikan dengan kondisi anggaran di desa. (yud)