27.5 C
Mataram
Minggu, 19 Mei 2024
BerandaDaerahPasar Seni Senggigi Belum Sepenuhnya Pulih Pasca-Pandemi

Pasar Seni Senggigi Belum Sepenuhnya Pulih Pasca-Pandemi

Lombok Barat (Inside Lombok) – Pasar Seni Senggigi sampai saat masih mencoba bangkit perlahan di tengah belum stabilnya pariwisata di kawasan unggulan Lombok Barat itu. Terutama sejak bencana gempa 2018, kemudian dihantam lagi oleh pandemi Covid-10 sejak awal 2020 sampai dengan akhir 2022.

Saat ini, beberapa lapak pedagang di pasar seni itu masih tutup. Meski banyak juga yang masih semangat untuk buka, dan menjajakan jualan mereka kepada para wisatawan yang ke Pantai Senggigi melalui pintu masuk pasar tersebut. “Semenjak corona (pandemi Covid-19) itu semakin sepi,” ujar Wendy, salah seorang pedagang di pasar itu saat ditemui, Jumat (29/09/2023).

Wendy yang sudah berjualan di sana sejak pasar seni itu dibuka menyebut jika dulu saat sebelum pandemi, keuntungan dari berjualan mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup. Karena dalam sehari saja, ia bisa mendapatkan untung Rp1 juta lebih dari berjualan baju, kain pantai, hingga kaos khas Lombok.

“Alhamdulillah kalau dulu (sebelum pandemi, Red) bisa untuk hidup. Bisa kita dapat jualan Rp1 juta ke atas,” ungkapnya.

- Advertisement -

Namun kondisi itu diakuinya sangat berbeda dengan saat ini. Kendati pemerintah sudah mencabut status pandemi. Namun, kunjungan wisatawan dan daya beli, dinilai belum kembali pulih seperti dulu. “Sudah ada (yang mulai beli) tapi belum bisa pulih sepenuhnya. Kalau sekarang, boro-boro dapat Rp1 juta, kita dapat Rp200-300 ribu saja sudah alhamdulillah,” imbuhnya.

Pembeli saat ini pun dikatakannya rata-rata adalah wisatawan lokal, yang membeli pakaian untuk ganti setelah mereka mandi di pantai Senggigi. Sehingga sekarang ini, para pedagang melakukan berbagai upaya untuk mencoba bertahan agar tidak gulung tikar.

Bahkan, mereka tak berani menaikkan harga terlalu tinggi, walaupun untung yang mereka dapatkan tak seberapa. “Iya otomatis (tidak berani menaikkan harga), kita jual dengan harga lokal seminim mungkin. Kita dapat (untung) Rp2-5 ribu alhamdulillah sudah itu,” pungkas pria berusia 58 tahun itu.

Para pedagang di sana berharap, ada upaya juga dari pemerintah daerah, khususnya Dinas Pariwisata untuk dapat membantu mereka menggaet kembali wisatawan untuk datang berkunjung ke sana.

Seperti sebelum-sebelumnya, beberapa kali Dinas Pariwisata mengadakan atraksi seni dan budaya di area taman pasar seni tersebut dan cukup menarik minat wisatawan tidak hanya lokal, tetapi juga mancanegara yang antusias menonton di sana. Termasuk saat para travel agent datang membawa para tamu kapal pesiar yang cukup ramai ke sana. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer