29.5 C
Mataram
Senin, 30 September 2024
BerandaPariwisataPenerbangan Masih Terbatas, Wisnus Dominasi Angka Kunjungan di NTB

Penerbangan Masih Terbatas, Wisnus Dominasi Angka Kunjungan di NTB

Mataram (Inside Lombok) – Sampai akhir tahun 2023, wisatawan yang datang berkunjung ke NTB mencapai 2 juta orang lebih. Dari jumlah tersebut, kunjungan ke NTB masih didominasi oleh wisatawan nusantara (wisnus).

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Jamaludin Malady mengatakan masih minimnya wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke NTB terkendala oleh penerbangan yang terbatas. “Jadi kemarin itu termasuk wisman dan wisnus yang 2 juta lebih. Nah persentase wismannya belum sebanyak wisnus, karena kita kan kendala penerbangan ya,” katanya, Jumat (19/1) pagi.

Masih minimnya penebangan langsung dari beberapa negara ini berdampak pada target kunjungan wisatawan di 2024 yang dinilai akan sulit tercapai. Kendala ini sudah disampaikan ketika rapat nasional di Labuan Bajo beberapa waktu lalu.

“Kita sudah sampaikan bahwa kami butuh tambahan penerbangan supaya target pemerintah pusat maupun pemerintah 2024 itu bisa tercapai,” ujarnya. Penerbangan langsung tersebut, kata Jamal, misalnya dari dan ke Australia maupun negara-negara di Timur Tengah.

- Advertisement -

Selain itu, belum pulihnya penerbangan ini dinilai lantaran masih pemulihan usai pandemi Covid-19. Penerbangan antar daerah di Indonesia misalnya masih banyak yang belum kembali seperti semula. “Yang hilang penerbangan ke Bandung dulu, ada juga Sulawesi sekarang sudah tidak ada,” kata Jamal.

Menurutnya, pasca Pandemi Covid-19 penerbangan belum pulih 100 persen. Karena dari data yang diterima, saat ini penerbangan yang beroperasi baru 300 dari 700 penebangan sebelum pandemi.

“Berdasarkan data yang ditentu ini menurut informasi dari Menko Marves bahwa penerbangan dulu sebelum covid 700 lebih penerbangan direct flight dari beberapa negara dan nusantara. Nah 2023/2024 pasca pandemi itu penerbangannya 50 persen, banyak pesawat yang tidak terbang,” ungkapnya.

Hal ini disebabkan karena banyak spare part pesawat yang rusak akibat tidak dioperasikan dalam jangka waktu yang cukup lama. “Menunggu sparepart karena pesawat ini tidak jalan sekian tahun banyak terjadi kerusakan,” ungkapnya.

Meski penerbangan belum pulih 100 persen, namun sektor pariwisata disebut sudah bangkit kembali. Okupansi perhotelan dan UMKM serta pusat oleh-oleh sudah mulai ramai. “Destinasi sudah mulai bangkit. Hotel hotel sudah banyak, umkm sudah tumbuh. Mudah-mudahan dengan banyaknya wisman wisnus yang datang ke NTB harapannya spending money,” tutupnya. (azm)

- Advertisement -


Berita Populer