Lombok Tengah (Inside Lombok) – Dusun Sundil, Desa Montong Terep, Praya, Lombok Tengah (Loteng) memiliki tempat yang unik. Mengambil konsep kuliner pinggir jalan dengan menyediakan beragam jajanan dan makanan khas Lombok, tempat ini pun disulap menjadi tempat bersantai baru oleh masyarakat setempat.
Tempat ini menawarkan konsep wisata sehat, usai berolahraga bisa langsung menikmati suguhan jajanan yang disajikan oleh sekitar 39 pedagang lokal. Sudirman selaku Ketua Dusun Wisata Sundil Sehat (DWSS) mengatakan, wisata kuliner ini buka setiap sore dengan memberdayakan pedagang lokal di sepanjang jalan.
“Setiap hari mulai buka setiap sore jam 16.00 sampai menjelang magrib. Kalau Weekend dari kita buka pagi, ada banyak jajanan seperti jahe erot, cerorot dan jajanan khas lainnya,” ujarnya, Minggu (8/12).
Sudirman menjelaskan, saat ini total pedagang yang sudah berpartisipasi untuk menjajakan jualannya sekitar 39 yang diisi oleh orang lokal Dusun Sundil. “Warga luar tidak boleh berjualan. Ini khusus untuk orang lokal Sundil saja, karena ini untuk memberdayakan ekonomi lokal,” imbuhnya.
Untuk menjaga kebersihan dan perawatan fasilitas lokasi pengelolaan menerapkan retribusi kepada setiap pedagang sebesar Rp5 ribu. “Selain menawarkan jajanan khas, kawi juga menawarkan kuliner tepi sawah dengan sensasi sunrise dan sunset,” katanya.
Sementara itu, Bupati Loteng, Lalu Pathul Bahri yang turut hadir mengatakan pihaknya menyambut baik kreativitas masyarakat untuk membuat simpul ekonomi baru di desa-desa. Terlebih sudah beberapa desa yang juga sudah memulai wisata kuliner semacam ini.
“Ini sudah ada di beberapa desa, ada peken balang misalnya disana sudah cukup berkembang. Ada di sini Sehingga ini sangat membantu perekonomian masyarakat,” katanya.
Bupati, menekankan bahwa wisata kuliner seperti yang ada di Dusun Sundil ini harus berkelanjutan sehingga semua harus dikawal bagaimana potensi ekonominya kemudian keberlangsungannya ke depan. “Ada dinas Koperasi, ada Dinas Perdagangan saya ajak untuk melihat lebih dekat sehingga apa yang kurang bisa dibantu menambah amenitas. Kita ingin ini berkelanjutan,” imbuhnya. (fhr)