27.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaPariwisataUrai Antrean Penumpang, Sistem Pembayaran Retribusi Masuk Trawangan akan Diubah

Urai Antrean Penumpang, Sistem Pembayaran Retribusi Masuk Trawangan akan Diubah

Mataram (Inside Lombok) – Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Jamaludin mengatakan antrean wisatawan yang diangkut dengan kapal cepat untuk masuk ke Gili Trawangan di Kabupaten Lombok Utara (KLU) sangat membludak. Antrean tersebut disebabkan salah satunya proses pembayaran retribusi yang masih ditarik secara manual saat wisatawan turun dari kapal cepat.

“Ketika wisman ini turun di Gili Trawangan cukup lama ngantre dengan tas yang besar, belum lagi koper, yang membuat antre dermaga,” katanya di Mataram. Jamal menyebutkan, untuk bisa masuk ke Tiga Gili, wisatawan yang datang membayar sebesar Rp10 ribu per orang saat turun dari kapal cepat.

Sistem ini disebutnya menjadi kelemahan, karena para wisatawan menghabiskan waktu yang cukup lama hanya untuk mengantre membayar retribusi. Selain itu, metode yang diterapkan dinilai tidak efektif. “Ketika berwisata ke Tiga Gili ini tidak perlu bayar ke (Gili) Air dan (Gili) Meno, tapi ini menurut saya membuat kemacetan yang begitu panjang. Tidak efektif,” katanya.

Guna mengurai kemacetan tersebut, Pemkab KLU akan bekerjasama dengan operator kapal cepat yang membawa para wisatawan ke Gili. Misalnya pembayaran retribusi tersebut sudah termasuk harga tiket kapal cepat. “Ke depannya Pemkab KLU bekerjasama dengan operator kapal cepat, supaya mereka itu membeli tiket retribusi Rp10 ribu sekaligus dengan (tiket) kapal,” tegasnya.

Dengan sistem tersebut, maka wisatawan tidak perlu lagi antre saat tiba di Gili Trawangan. Karena dikhawatirkan, antrean yang menumpuk berdampak pada kekuatan dermaga yang mudah keropos dan mengganggu keamanan para wisatawan.

“Begitu turun dari kapal cepat tidak perlu lagi antre. Begitu panjang yang atas kecil dan sempit. Balik ke Bali itu banyak juga,” katanya.

Kondisi ini sudah disampaikan ke Pemkab KLU agar membuat metode one get payment. “Tidak apa-apa bayar lebih yang penting tidak antre. Itu antrenya panjang bawa koper bule ini besar-beras. Kami sudah sampaikan kepada teman (pemerintah, Red) di KLU dan buat sistemnya,” tegasnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer