Mataram (Inside Lombok) – Sektor pendidikan memiliki peran cukup penting dalam pengembangan pariwisata di NTB. Hal itu salah satunya terlihat dari program Wonderpreneur Fest 2023 yang digagas Politeknik Pariwisata Lombok.
Digelar pada 10-12 Agustus kemarin, program itu menghadirkan para mahasiswa pariwisata seluruh Indonesia dan menjadi wadah mempertemukan berbagai pelaku usaha dari kalangan mahasiswa pariwisata se-Indonesia. Termasuk mempertemukan investor untuk bekerja sama dalam membangun bisnis, sekaligus mendukung peserta kompetisi mampu menciptakan produk dan jasa yang kreatif dan inovatif.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno pun mengapresiasi partisipasi aktif dan antusiasme para mahasiswa pariwisata yang mengikuti program yang mengusung tema “Face the Changing Era with Creativity and Innovation” itu.
Dijelaskan Sandi, Politeknik Pariwisata di bawah naungan Kemenparekraf sebagai wadah pendidikan parekraf sedang mempersiapkan ekosistem kewirausahaan yang baik demi menciptakan lulusan yang tangguh dalam berwirausaha dan menciptakan lapangan kerja.
“Lulusan atau alumni Poltekpar 70 persen bekerja sebagai SDM pariwisata profesional dan 30 persen bekerja secara mandiri atau berwirausaha. Saat ini Kemenparekraf menargetkan 4,4 juta lapangan kerja baru dan memberikan tantangan kepada 30 persen lulusan dari Poltekpar ini untuk bisa menjadi entrepreneur sejati. Hal ini sejalan dengan sektor ekonomi kreatif yang selalu memberikan kontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja,” ujarnya.
Wonderpreneur Fest 2023 terdiri dari empat kegiatan utama. Antara lain Wonder Competition yang merangkul Konsep Halal Tourism; Preneur Competition; Classroom Wonder; dan Seminar Preneur. Program ini disebut Sandi menjadi momentum istimewa untuk menyatukan visi, misi, dan semangat dalam mendorong potensi wirausaha mahasiswa pariwisata untuk berkreasi mengambil inisiatif dan mengidentifikasi peluang bisnis.
“Ingat, entrepreneurship itu bukan profesi, melainkan sebuah mindset! Yakni, mindset yang terdiri dari kerja keras, sikap hidup optimistis, inovatif, kreatif, serta leadership tinggi. Manfaatkan setiap momen di acara ini untuk membangun jaringan, karena di dunia bisnis, kolaborasi dan koneksi memiliki peran yang sangat penting. Selalu tanamkan dalam diri kita bekerja secara 4A’s (kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas), 3G (Gercep, Geber, dan Gaspol), kemudian lakukan inovasi, adaptasi, kolaborasi,” lanjut Sandi.
Sementara itu, Direktur Politeknik Pariwisata Lombok, Herry Rachmat Widjaja berharap Wonderprenuer Fest 2023 ini dapat memberikan manfaat yang positif bagi seluruh peserta, civitas akademika Poltekpar Lombok, serta seluruh masyarakat khususnya di NTB.
“Kalau kita punya visi ke depan, tujuannya adalah untuk menciptakan nilai tambah, bukan ingin cepat kaya. Kami percaya berwirausaha memiliki manfaat yang luas. Berwirausaha mampu menciptakan peluang kerja, mengembangkan inovasi, dan menghasilkan pertumbuhan ekonomi. Wirausaha juga mendatangkan kemandirian finansial dan peluang pengembangan diri. Lebih dari itu, dengan adanya bisnis yang berkelanjutan dapat memberikan dampak sosial dan lingkungan yang positif, menciptakan warisan berharga untuk masa depan yang lebih baik,” ujarnya.
Adapun kegiatan di hari pertama dan kedua dilaksanakan agenda Wonder Competition; Preneur Competition; Seminar Preneur; dan Classroom Wonder. Wonder Competition mengambil tema “Halal Tourism” yang ditujukan untuk memberikan pembekalan kepada peserta Wonderpreneur Fest dalam menambah ilmu berwirausaha sesuai dengan kebutuhannya. Acara ini menyasar peserta umum dengan kegiatan antara lain Local Product Advertising Video, Business Model Canvas, Poster Promosi Desa Wisata, Pesantren Preneur, dan Moslem Friendly.
Preneur Competition menjadi kegiatan inti dalam Wonderpreneur Fest yang menyasar mahasiswa dari enam Poltekpar dan seluruh kampus se-Indonesia yang memiliki program studi pariwisata. Kegiatan ini memiliki tiga kategori kompetisi yang akan dilombakan seperti Business Idea, Problem Solution Fit, dan Pitching.
Pada agenda Seminar Preneur dijabarkan materi terkait Problem Definition, Future Talk, Creative Thinking, Sertifikat Halal, Business Matching, dan Open Talk yang mendatangkan narasumber dari GoTo (Gojek Tokopedia), MUI, OJK, dan Rumah Siap Kerja. Sementara di kegiatan Classroom Wonder, para peserta diberi pelatihan mengenai Pitching Technique, Presenting Business Idea to Potential Investor, Legalitas NIB, dan Legalitas HKI.
Hari terakhir acara diisi dengan Demo Day yang menampilkan hasil terbaik dari Business Idea, Pitching, dan Problem Solution Fit dan Business Showcase yang merupakan tenant-tenant yang menjual barang/jasa mahasiswa Poltekpar maupun UMKM lokal. Kemudian para peserta diajak melakukan half day tour ke Pantai Mandalika dan Desa Sade. Di penghujung acara, juara di semua kategori Preneur Competition diumumkan, dirangkai dengan penampilan dari grup band D’Cinnamons. (r)