Mataram (Inside Lombok) – Sirkuit Mandalika alpa dari kalender event World Superbike 2024 mendatang. Hal itu pun dinilai bisa berdampak pada citra pariwisata mengingat sudah tiga kali event internasional itu digelar di NTB dengan jumlah penonton yang cukup banyak. Antara lain pada 19-21 November 2021, lalu 11-13 November 2022, serta 3-5 Maret 2023.
Pengamat Pariwisata NTB, Anas Pattaray menyebut tidak terselenggaranya WSBK 2024 mendatang kemungkinan dipengaruhi banyak faktor. Salah satunya bisa saja karena memasuki tahun politik di Indonesia dan pengaruh lainnya, sehingga menjadi pertimbangan semua pemerintah dan pemegang lisensi, dalam hal ini Dorna Sports.
“Setidaknya akan berdampak terhadap citra dan keseriusan pembangunan pariwisata NTB di mata internasional. Karena penyelenggaraan WSBK hanya bisa tiga kali,” terang Anas Pattaray, Jumat (27/10).
Akademisi di Politeknik Pariwisata Lombok itu menilai nantinya citra negatif ini bisa saja berbentuk anggapan inkonsisten atau suka berubah-ubah yang melekat pada pemerintah Indonesia dan NTB. Akibatnya keyakinan publik menurun. Bahkan pada 2025 pun belum diketahui apakah WSBK akan terselenggara lagi atau tidak. Kemudian Sirkuit Mandalika akan terpilih atau tidak, juga belum diketahui.
“Yang pasti jika benar tidak terselenggara di 2024, dampaknya pasti ada dan penyelenggara harus bisa memberikan alasan yang kuat untuk meyakini publik dan citra pariwisata kita,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, Dorna Sport sebagai pemegang lisensi penyelenggara WSBK ternyata tidak memasukan sirkuit Mandalika sebagai lokasi digelarnya MOTUL FIM 2024. Pengumuman kalender event World Superbike 2024 melalui akun Instagram @ worldsbk pada Kamis (26/10) kemarin.
Kendati demikian, pemerintah dalam hal ini bersama stakeholder terkait harus mengambil langkah agar tidak berdampak terhadap pariwisata dengan dihapusnya Sirkuit Mandalika sebagai tuan rumah seri WSBK 2024.
“Pertama mesti ada justifikasi positif terhadap tidak terlaksananya event wsbk 2024 sehingga tidak membawa citra negatif bagi kepercayaan internasional terhadap mandalika. Kedua stakeholders yang terlibat di dalam penyelenggaraan wsbk (pentahelix) pusat dan daerah menyusun rencana strategis untuk menjawab tidak terlaksananya WSBK 2024,” jelasnya. (dpi)