25.5 C
Mataram
Minggu, 22 September 2024
BerandaPendidikanDatangi Disdikbud NTB, Sejumlah Orang Tua Wali Pertanyakan Sistem Zonasi SMA

Datangi Disdikbud NTB, Sejumlah Orang Tua Wali Pertanyakan Sistem Zonasi SMA

Mataram (Inside Lombok) – Sejumlah orang tua siswa mendatangi kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi NTB, Senin (8/7) pagi. Kedatangan para orang tua ini untuk mengeluhkan anaknya yang tidak diterima di sekolah yang sudah sesuai dengan zonasinya.

Salah seorang wali siswa, Muhammad Syahrul mengatakan jarak sekolah dengan rumah sekitar 1 kilometer. Namun ketika melihat pengumuman, ternyata anaknya tidak masuk zonasi sekolah. Sedangkan siswa yang lain, yang jaraknya lebih jauh dari sekolah diloloskan. “Putra saya ini kan masuk di SMA 2, zona saya itu kan Perumnas. Karena ada tetangga juga mungkin agak jauhan tapi sudah diterima,” katanya, Senin (8/7) pagi.

Ia mempertanyakan kebijakan zonasi yang diterapkan apakah ada nilai tambahan yang harus dimiliki sebagai penentu kelulusan atau hanya mengukur jarak. Aturan-aturan ini katanya belum diketahui secara pasti, sehingga dirinya datang ke kantor Disdikbud NTB untuk mempertanyakan kondisi tersebut. “Atau ada tambah poin nilai dari hasil aktivitas anak? Itu yang mau saya pertanyakan,” ungkapnya.

Disebutkan, anaknya saat ini berada pada nomor urut 230 dan yang diterima hanya sampai 205 siswa. “Ingin kejelasan mengenai zona itu. Apakah itu kita ukur manual, Google (Maps). Karena di Google itu kadang tidak pas juga,” katanya.

- Advertisement -

Untuk rekomendasi sekolah sendiri katanya belum dikeluarkan karena pengumuman baru hari Senin ini. “Belum ada rekomendasi dari sekolah,” ucapnya.

Sementara itu, orang tua siswa yang lain Abdul Kadir juga mengeluhkan yang sama. Di mana anaknya tidak diterima di SMA 2 Mataram. Padahal sejumlah siswa yang ada di lingkungannya juga menempuh sekolah di SMA tersebut. “Selama ini kan yang tinggal di seputaran sekolah kadang-kadang diterima. Ada yang berdomisili di Gunungsari itu diterima. Tapi warga sendiri tidak dikondisikan,” tegasnya.

Lokasi SMA negeri 2 Mataram disebut paling dekat dengan tempat tinggal. Jika tetap dipaksakan ke sekolah yang lain, disebut cukup jauh dan membutuhkan transportasi dan tambahan biaya. “SMA 10 dan SMA 11 yang masih kurang. Kan warga ini terdekat dengan SMA 2 dan SMA 7,” ucapnya.

Dari pengaduan yang disampaikan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB ada titik terang sehingga anaknya bisa sekolah di lokasi yang terdekat dengan tempat tinggal. (azm)

- Advertisement -


Berita Populer