34.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaPendidikanEmpat Sekolah Satap di KLU Resmi Jadi SMP Reguler

Empat Sekolah Satap di KLU Resmi Jadi SMP Reguler

Lombok Utara (Inside Lombok) – Empat sekolah satu atap (satap) di Kabupaten Lombok Utara (KLU) resmi naik status menjadi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) reguler. Di mana sesuai dengan SK Bupati KLU yang diterbitkan oleh Dikbudpora KLU tentang peningkatan status sekolah menengah pertama negeri satu atap menjadi SMPN reguler.

Empat sekolah yang mengalami peningkatan status yakni SMPN Satap 4 Bayan menjadi SMPN 6 Bayan, SMPN Satap 2 Bayan atau SPDT 28 Sukadana menjadi SMPN 5 Bayan, SMPN Satap 1 Gangga menjadi SMPN 4 Gangga, serta SMPN Satap 5 Kayangan menjadi SMPN 4 Kayangan.

“Dulunya hanya ada beberapa sekolah di KLU. Saat ini keberadaan sekolah hampir merata dan sekarang empat SMP Satap menjadi SMPN,” ujar Bupati KLU, Djohan Sjamsu, Kamis (24/7). Bertambahnya sekolah ini tentunya memudahkan anak-anak dalam menuntut ilmu.

Pihaknya pun berharap orang tua agar menyekolahkan putra dan putrinya di sekolah-sekolah tersebut. Terlebih sekolah yang didefenitifkan menjadi sekolah negeri harus berkualitas, dan didukung guru-guru penggerak. “Dengan kualitas yang baik, sekolah ini akan sama dengan sejumlah sekolah berkualitas lainnya,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dikbudpora KLU, Adnan mengatakan pembangunan di sektor pendidikan terus dilakukan. Di mana Pemda KLU memberikan rehab ruang kelas, beserta meja dan kursi untuk SD 2 dan Satap 4 Bayan. Dari tahun 2022 total anggaran yang diberikan kepada sekolah ini lebih dari 1 Milyar.

Untuk Membangun sektor pendidikan di KLU, pemerintah juga sudah menggelontorkan kurang lebih Rp20 M baik dari DAK maupun DAU. “Hal ini bertujuan untuk renovasi dan membangun sekolah yang rusak diakibatkan gempa,” ujarnya.

Ditambahkan, Kepala Sekolah SMPN Satap 4 Bayan Yuniati mengatakan definitif sekolah SMP Satap menjadi sekolah SMPN 6 Bayan menjadi mimpi sejak lama dan pada tahun 2024 mimpi itu terwujud. Dimana pembangunan sedang dilakukan baik itu rehab sebanyak dua kelas dan pembangunan laboratorium, perpustakaan hingga toilet yang mengalami kerusakan diakibatkan gempa 2028 lalu.

“Untuk jumlah keseluruhan siswa kami di sekolah SMP ini sebanyak 124 orang, baik dari kelas 7 hingga kelas 9. Terima kasih kami sampaikan kepada pemerintah daerah yang telah memberikan perhatian kepada sekolah kami,” demikian. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer