34.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaPendidikanLanjutkan Sekolah, Peserta Didik Baru Masih Cenderung Pilih SMA

Lanjutkan Sekolah, Peserta Didik Baru Masih Cenderung Pilih SMA

Mataram (Inside Lombok) – Peserta didik baru di NTB tercatat masih cenderung memilih sekolah menengah atas (SMA) untuk melanjutkan pendidikan. Dari 49 ribuan lulusan tingkat sekolah menengah pertama (SMP) sederajat, sekitar 60 persen memilih melanjutkan ke SMA, dan sisanya terpecah di sekolah menengah kejuruan (SMK) serta pondok pesantren.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi NTB, Aidy Furqan mengatakan proses pendaftaran peserta didik baru (PPDB) khusus SMA masih berlangsung. Awal pekan ini mulai proses melalui jalur zonasi.

“Senin hingga Rabu nanti melalui jalur zonasi. Katanya ini jalur yang paling rawan,” ujarnya, Senin (4/7) pagi. Menurut Aidy, antisipasi permasalahan melalui jalur zonasi ini sudah dilakukan pihaknya sejak awal tahun lalu. Antara lain dengan mendata jumlah calon peserta didik baru dan melakukan pemetaan.

“Mudahan tidak terlalu bermasalah tahun ini. Antisipasi sudah sejak Januari lalu membuka pra pendataan itu, dan tercatat dan 49 ribu anak (calon peserta didik baru tingkat SMA sederajat). Ada sebagian ke SMK, SMA dan pondok pesantren,” katanya.

Ia mengatakan, jumlah pasti siswa yang masuk SMA akan terlihat pada awal Agustus mendatang. Sementara itu, meski SMA masih menjadi pilihan utama peserta didik, berdasarkan laporan yang diterima pihaknya jumlah peserta didik baru yang memilih SMK sebanyak 14 ribu orang, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 12 ribu siswa.

“Ada peningkatan 20 persen naik. Karena salah satu teknik yang kita pakai ada video profile sekolah itu,” katanya. Untuk menarik calon peserta didik baru, pihak sekolah membuat video-video menarik tentang kegiatan belajar mengajar. Cara ini dinilai sangat membantu menarik calon peserta didik untuk memilih SMK.

“Jadi masyarakat juga menyaksikan cara-cara dia sekolah di video-video itu. Ada beberapa ratus anak meminta tetap di SMK. Jadi saya akan rapatkan minggu depan untuk diakomodir,” katanya lagi.

Meningkatnya calon peserta didik baru yang memilih SMK karena ingin langsung bekerja. Sedangkan SMA biasanya akan melanjutkan pendidikan. “Kalau SMA mesti melanjutkan lagi. Itu tantangan di kita. Pilihan banyak melanjutkan kita ingin banyak dari mereka untuk bekerja,” katanya.

Jika ada sekolah yang sepi peminat, Aidy menyarankan untuk memperbaiki manajemen sekolah. Selain itu, branding yang dibangun mampu menarik minat masyarakat. “Saya mengimbau sekolah-sekolah itu memperbaiki manajemen dan membangun branding supaya mereka diminati. Tidak bermaksud kita menghalangi masyarakat yang punya pilihan,” tutupnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer