31.5 C
Mataram
Kamis, 21 November 2024
BerandaDaerahSekolah Inklusi di Mataram Pastikan Siswa Berkebutuhan Khusus Terakomodir dengan Baik

Sekolah Inklusi di Mataram Pastikan Siswa Berkebutuhan Khusus Terakomodir dengan Baik

Mataram (Inside Lombok) – Semua sekolah tingkat SD hingga SMP di Kota Mataram diminta menjadi sekolah inklusi dengan menerima semua siswa, termasuk yang berkebutuhan khusus. Sekolah-sekolah itu nantinya akan mendapatkan pendampingan dari guru-guru yang sudah memiliki sertifikat.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram, Yusuf menerangkan saat ini sudah ada tiga sekolah tingkat SD dan empat sekolah tingkat SMP yang menerima siswa berkebutuhan khusus. Sedangkan untuk tenaga pendidik di sekolah inklusi itu disebut sudah memadai.

“Kalau orang tuanya mau menyekolahkan anaknya di sana ya harus diterima. Semua sekolah harus siap untuk menampung siswa yang berkebutuhan khusus,” katanya. Terkait tenaga pendidik yang bisa memberikan pendampingan bagi peserta didik yang berkebutuhan khusus, pemerintah pusat sudah memberikan pelatihan.

Melalui pelatihan tersebut para tenaga pendidik mendapatkan sertifikat dan akan ditempatkan sebagai guru bimbingan konseling (BK). “Kementerian sudah melatih guru pendamping khusus, dan kita sudah ada guru yang memiliki sertifikat untuk BK. Nanti kita tempatkan di mana saja yang dibutuhkan,” ujarnya.

Guna memperbanyak tenaga pendidik yang memiliki kompetensi mengajar siswa berkebutuhan khusus, maka Disdik Kota Mataram akan menggelar pelatihan. Nantinya pelatih para tenaga pendidik tersebut dari guru-guru yang sudah memiliki sertifikat.

Terkait siswa berkebutuhan khusus yang saat ini belajar bersama siswa normal lainnya, diakui Yusuf tidak sedikit orang tua yang khawatir anaknya akan mengalami perundungan dari siswa lainnya. “Tetap gabung (belajar) karena tujuannya agar mereka bisa bergaul dengan teman-temannya yang normal. Tapi kekhawatiran orang tua nanti anaknya di-bully (rundung), ini yang kita jaga, ” ungkapnya.

Antisipasi aksi perundungan dari para siswa lainnya merupakan tugas para pendidik. Apalagi sudah ada tenaga pendidik yang memiliki sertifikat dari pemerintah pusat. “Nanti bagaimana pendekatan secara psikologis dan psikis agar tidak terjadi bullying di sekolah ya, ” tegasnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer