Mataram (Inside Lombok) – Warsaw University of Technology, Polandia menawarkan program post-graduate sebagai bentuk pemenuhan akomodasi keinginan Pemerintah Provinsi NTB untuk membuat program yang mendidik bagi pascasarjana yang memahami bidang ini.
Program ini meliputi studi yang akan mendidik para pascasarjana tentang pengolahan dalam memanfaatkan limbah tambang dan juga sampah masyarakat yang merupakan salah satu permasalahan serius di NTB.
Namun, program ini bukan termasuk pendidikan gelar melainkan program pascasarjana tentang kursus khusus yang singkat dan padat.
“Sedangkan masyarakat kita kan rata-rata kalau sekolah itu butuh gelar S2 oleh karena itu kita akan kerjasama dengan Universitas Mataram dan Universitas Teknologi Sumbawa yang sudah ada S2-nya, kita kirim post-graduate ke sana (Polandia) namun menyelesaikan S2 di sini (NTB),” jelas Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, Selasa (30/10/2018).
Bagi para pascasarjana yang mengikuti program ini akan memiliki gelar yang diberi dari perguruan tinggi dengan tambahan hasil kursus di NTB dan juga mendapatkan post-graduate course yang merupakan kursus prasarjana di Polandia.
Pemprov NTB sedang menegoisasikan bahwa untuk 1 orang sebesar Rp 10 juta – Rp 15 juta. Jumlah total pascasarjana yang bisa diikutkan masih dalam pertimbangan tergantung dana yang tersedia.
Selain itu, pemprov NTB juga mengusahakan program ini berjalan selama 3-4 bulan di Polandia dan sisanya dilanjutkan di NTB. Estimasi Gubernur NTB pada jumlah yang mengikuti program ini sebanyak 75 orang.
Mengenai dana program, pemprov NTB cenderung lebih fleksibel akan hal tersebut. Artinya, apabila setiap kabupaten mengirim satu atau dua orang, diusahakan sebisa mungkin untuk membantu dana baik tiap departemen maupun tiap sekolah. Namun, jika memang tidak ada, pemerintah yang akan mencarikan dana tersebut. (IL4)