Mataram (Inside Lombok) – Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMKPP) Mataram siap mewujudkan ketahanan pangan nasional. Hal ini sejalan dengan program Presiden RI Prabowo Subianto. Kesiapan sekolah ini terlihat dari para siswa dan siswinya yang berhasil mengembangkan hasil pertanian menjadi sebuah produk yang mempunyai nilai tinggi.
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional (Sekjen DPN) HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia), Manimbang Khariady memberikan apresiasi besar terhadap langkah-langkah konkret yang dilakukan oleh pihak sekolah, yang tidak hanya berbicara dalam wacana, tetapi juga menunjukkan implementasi nyata di lapangan. “Saya melihat langsung respon positif yang diberikan dalam mendukung program utama visi Bapak Prabowo, yakni menuju kedaulatan pangan Indonesia,” ujarnya.
Dalam hal ini ditekan pentingnya perhatian besar terhadap ketahanan pangan. Dimana ini bukan hanya sekedar masalah akademis, tetapi juga menyentuh langsung kehidupan masyarakat, khususnya para petani. Melalui komitmen pemerintah, dan mewujudkan kedaulatan pangan yang tidak hanya berupa janji, tetapi juga langkah-langkah nyata yang memberikan dampak langsung kepada generasi penerus.
“Saat ini, kita melihat ada kecenderungan kurangnya minat generasi muda terhadap pertanian. Namun, dengan adanya pendidikan langsung seperti ini, saya optimis bahwa pandangan tersebut bisa berubah,” jelasnya.
Adanya sekolah yang memberikan pelatihan praktis kepada siswa dalam bidang pertanian adalah langkah yang sangat positif. Dimana siswa yang terjun langsung ke lapangan, mempelajari dan mempraktikkan ilmu pertanian, akan sangat siap saat menghadapi masyarakat dan dunia kerja. “Mereka bukan hanya tahu teori, tetapi juga terampil dalam implementasinya,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala SMKPP Mataram, Sugiarta mengatakan bahwa tujuan utama dari pendidikan yang diberikan di sekolah ini adalah untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan siswa, terutama dalam sektor pertanian.
“Anak-anak kami sudah mampu memproduksi berbagai olahan hasil pertanian, seperti talas dan keripik. Ini adalah langkah awal yang sangat penting dalam menumbuhkan jiwa wirausaha,” ujarnya.
Bahkan para siswa di SMKPP Mataram mendapatkan pembelajaran yang terstruktur, mulai dari kelas 1 hingga kelas 3. Para guru membina mereka dari awal, mengajarkan mereka untuk mengolah hasil pertanian, hingga mereka siap untuk membuka usaha sendiri setelah lulus nanti. Di SMKPP Mataram, kurikulum yang diterapkan diselaraskan dengan program pemerintah, terutama dalam bidang agribisnis dan ketahanan pangan.
“Praktik langsung menjadi fokus utama dalam proses belajar mengajar di sini. Kami ingin agar siswa tidak hanya tahu tentang pertanian, tetapi juga mampu menghasilkan produk yang bermanfaat,” terangnya.
Selain itu, sekolah ini menjadi satu-satunya lembaga pendidikan yang fokus pada agribisnis bidang pertanian di daerah tersebut. Dengan harapan masyarakat tahu bahwa SMKPP Mataram adalah tempat yang tepat untuk belajar dan mengembangkan potensi di bidang pertanian.
“Dengan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan zaman, kami berharap dapat melahirkan wirausaha muda yang sukses. Sektor pertanian bukan hanya untuk generasi yang lebih tua, tetapi juga merupakan peluang besar bagi generasi muda untuk menciptakan usaha yang mandiri dan berkelanjutan,” imbuhnya. (dpi)
