27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaPeristiwaBerbaur dengan Masyarakat, Wisatawan Nikmati Berlibur di Bilebante

Berbaur dengan Masyarakat, Wisatawan Nikmati Berlibur di Bilebante

Mataram (Inside Lombok) – Desa Wisata Bilebante di Kabupaten Lombok Tengah makin dikenal masyarakat luas. Tidak saja wisatawan nusantara, melainkan juga mancanegara sudah mulai menikmati liburan di desa wisata tersebut.

Direktur Desa Wisata Bilebante, Fahrul Azim mengatakan wisatawan mancanegara yang berkunjung tahun ini seperti Jerman, Spanyol, Singapura dan beberapa negara lainnya. Sementara untuk wisatawan nusantara sudah cukup banyak misalnya dari Jakarta, Surabaya, Sulawesi dan tahun ini paling banyak dari Aceh.

“Kalau Aceh itu tahun ini lebih banyak hampir 500 orang. Kalau secara keseluruhan itu hampir 30 ribuan wisatawan yang datang,” katanya. Para wisatawan yang berkunjung biasanya menginap di rumah warga dan ada hostel yang disiapkan.

Rumah warga yang digunakan sebagai penginapan wisatawan agar bisa langsung berbaur dengan masyarakat setempat. “Mereka menginap, mereka juga buat coconut oil, massage, mancing dan mengikuti aktivitas petani di Bilebante,” tegasnya.

Promosi Bilebante sebagai desa wisata ini dilakukan melalui website dan media sosial yang ada. Keberadaan desa wisata ini pun disebut sangat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat. “Dampak langsung ke masyarakat itu meningkatkan ekonomi, meningkatkan sosial budaya, dan bagaimana menjaga lingkungan,” katanya.

Tidak itu saja, dampak langsung yang dirasakan saat ini yaitu mengurangi angka pengangguran. Berdasarkan data yang ada, pada saat terbentuk jumlah anak muda yang diakomodir sebanyak 15 orang dan saat ini sudah meningkat mencapai 150 orang. Karena anak-anak muda yang ada dijadikan sebagai pemandu, bagian promosi dan lainnya. “Kita di support oleh Dinas Pariwisata Provinsi NTB,” ucapnya.

Rumah warga yang dimanfaatkan sebagai tempat penginapan ini yaitu 42 kamar. Harga per kamar juga berbeda-beda tergantung dari kualitas homestay yang dipilih. “Ini berbasis rumah warga yang tentu standarnya berbeda dengan yang lain. Nanti tinggal bersama dengan pemilik rumah dan makan bareng itu nanti,” terangnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer