Lombok Barat (Inside Lombok) – Warga Senggigi ancam akan geruduk salah satu hotel di kawasan tersebut, buntut dari video rekaman CCTV yang memperlihatkan seorang pria yang diduga Chief Security berinisial AB melakukan penganiayaan terhadap anak buahnya. Emosi warga tersulut, lantaran salah satu dari anak buah AB itu adalah warga Dusun Kerandangan, Desa Senggigi.
Kades Senggigi, Mastur menuturkan peristiwa itu dilaporkan terjadi pada Rabu (22/11) lalu, sekitar pukul 19.07 Wita. Dalam rekaman CCTV itu, terlihat dua orang anggota security hotel tersebut tidak menggunakan rompi saat bertugas, sehingga mendapatkan hukuman dari chiefnya dengan cara push up.
Kendati, tidak sampai di sana, hukuman itu berlanjut hingga kepala kedua anggota security tersebut ditendang dan diinjak oleh chief yang bersangkutan. Melihat apa yang dialami salah seorang warganya tersebut, Mastur pun mengambil sikap tegas dengan langsung mendatangi hotel dengan didampingi Bhabinkamtibmas, Ketua BPD dan para Kepala Dusun, pada Senin (27/11) siang kemarin. Kedatangannya pun disambut baik oleh pemilik hotel.
Setelah berdiskusi dengan pemilik hotel, pihaknya pun meminta kepada chief security yang bersangkutan untuk datang ke Kantor Desa Senggigi pada Senin malam untuk melakukan klarifikasi. Namun, yang bersangkutan tidak mengindahkannya.
“Saya telpon dia (chief security yang bersangkutan). Namun nadanya seolah-olah menantang. “Ini urusan hotel, kamu tidak boleh intervensi, kalau wargamu mau datang, silakan” beber Mastur meniru ucapan AB saat ditelepon.
Mastur tak menerima sikap arogansi chief security tersebut terhadap warganya, sehingga dirinya dengan tegas meminta kepada pihak hotel untuk memberhentikan yang bersangkutan sebagai chief security di sana.
Diketahui, bahwa yang bersangkutan merupakan chief security di dua hotel berbeda yang ada di kawasan wisata Senggigi. “Saya minta kepada pihak hotel supaya chief Security yang sekarang ini diberhentikan. Baik di Kalandara Hotel maupun di Montana,” tegasnya.
Jika pihak hotel tak juga memberhentikan chief security itu, Mastur menyebut pihaknya tidak akan bertanggung jawab bilamana warga yang merasa marah, datang menggeruduk hotel tersebut.
“Pokoknya, kalau kedua hotel ini tidak mau memberhentikan chief security yang sekarang, saya tidak akan bertanggung jawab jawab apabila warga saya menggeruduk hotel mereka. Karena sikap chief Security ini sudah melampaui batas,” ketus Kades Senggigi ini.
Menanggapi hal ini, GM Kalandara Hotel, Alfin berjanji akan segera menindaklanjuti apa yang disampaikan oleh Kades Senggigi yang mewakili warganya ini. “Terima kasih atas waktu yang diberikan kepada saya untuk menyampaikan beberapa tanggapan. Saya akan menindaklanjutinya,” ucapnya.
Dan diketahui saat ini, Selasa (28/11) kedua hotel tersebut telah mengeluarkan surat pernyataan terkait pemberhentian terhadap yang chief security yang bersangkutan.
Dikonfirmasi terpisah mengenai kasus itu, Kapolsek Batulayar Kompol Ricky Yuhanda menyebut saat ini kasus itu telah dilaporkan oleh Kades Senggigi ke Polda NTB. “Sudah ditangani Propam Polda, semalam pak Kades sudah lapor ke Polda. Bisa tanyakan langsung perkembangannya ke Polda,” tutup Ricky. (yud)