Lombok Timur (Inside Lombok) – Kegiatan peringatan Adz-Zikrol Hauliyah Ke-56 NW Anjani diwarnai dengan adanya puluhan santri yang diduga keracunan nasi bungkus. Peristiwa itu terjadi pada Minggu 22 September 2024, di mana nasi bungkus yang dibeli di wilayah Masbagik, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) itu merupakan konsumsi yang digunakan sarapan oleh panitia.
Gejala keracunan mulai timbul pada pukul 11.00 Wita, di mana santri yang telah mengkonsumsinya mengalami mual muntah. Hal itu kemudian dengan cepat ditangani dengan membawa santri yang diduga keracunan ke fasilitas kesehatan terdekat.
Kapolsek Suralaga, IPTU Bambang Supriyanto membenarkan adanya dugaan keracunan makanan nasi bungkus terhadap para santri khususnya panitia pada acara Adz- Zikrol Hauliyah ke-59 NW Anjani. Di mana terdapat sebanyak 53 orang yang dilaporkan menderita keracunan dengan gejala mual, muntah, pusing, sakit perut, BAB encer, dan lainnya.
Puluhan santri yang diduga keracunan massal itu dengan segera dibawa ke beberapa fasilitas kesehatan seperti ke Puskesmas Lenek, Puskesmas Pringgasela, Puskesmas Kerongkong, dan Klinik Syaikh Zainuddin untuk mendapatkan perawatan intensif. “Beberapa santri yang sudah pulih sudah diberikan pulang, dan ada juga yang dirawat inap,” ucapnya, Senin (23/09/2024).
Sementara itu, Ketua Panitia Adz-zikrol Hauliyah NW Anjani, M. Iwan Saputra mengakui bahwa terdapat santri atau panitia kegiatan yang mengalami keracunan makanan setelah mengkonsumsi nasi bungkus yang dibeli dari wilayah Masbagik. Namun ia juga membantah terkait adanya informasi yang mengatakan bahwa korban dugaan keracunan sampai 100 orang.
“Memang ada yang keracunan, tapi tidak sampai 90 atau 100 orang seperti informasi yang beredar,” ungkapnya. Beruntungnya beberapa panitia yang mengalami dugaan keracunan makanan tersebut dengan cepat mendapatkan tindakan medis dari tim medis yang telah ditempatkan pada kegiatan Adz-Zikrol Hauliyah NW Anjani itu.
Berkat respon cepat, para korban segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan lebih lanjut. “Tidak semua panitia yang mengalami keracunan, mungkin hanya sebagian, tapi alhamdulillah dapat tindakan cepat dari tim medis,” tuturnya.
Iwan memastikan semua korban dugaan keracunan itu dalam kondisi yang sudah membaik dan stabil setelah mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan. Sementara itu kasus dugaan keracunan tersebut sudah ditangani kepolisian untuk pemeriksaan lebih lanjut, bahkan sampel makanan juga telah diamankan untuk nanti dicek kandungannya oleh Dinas Kesehatan Lombok Timur (Lotim). (den)