Mataram (Inside Lombok) – Penemuan granat anti tangan personal (granat nanas) di Dusun Gilik, Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Sabtu (6/1) sore kemarin menjadi atensi pihak kepolisian agar masyarakat lebih berhati-hati. Pasalnya, granat yang ditemukan dalam kondisi masih aktif.
Tim gabungan Polsek Pujut dan Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dari satuan Brigade Mobil (Sat Brimob) Polda NTB telah mengevakuasi granat nanas tersebut. Pemusnahan kemudian dilakukan oleh tim Jihandak Brimob Polda NTB untuk memastikan granat tersebut tidak berbahaya lagi.
“Untuk sementara anggota Jihandak menyisir di tempat penemuan granat dan mudahan-mudahan aman,” ujar Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Rio Indra Lesmana saat dihubungi, Senin (8/1).
Penyisiran masih dilakukan di sekitar lokasi ditemukannya granat nanas tersebut, karena ditakutkan dapat membahayakan bagi masyarakat sekitar. Pasalnya bisa saja masih ada sisa-sisa ranjau yang belum ditemukan.
Masyarakat pun diminta lebih berhati-hati dan diimbau segera melapor jika menemukan benda serupa diduga granat. “Mudah-mudahan tidak ditemukan lagi. Saya mengimbau kepada masyarakat apabila menemukan hal yang serupa agar segera melaporkan kepada kepolisian setempat atau minimal kepada bhabinkamtibmas dan Babinsa ditindak lanjuti,” imbuhnya.
Lebih lanjut, jika tidak dilaporkan dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak inginkan. Mengingat tidak semua masyarakat mengetahui bagaimana dan seperti apa ranjau atau granat ini, terlebih penemuan pertama berada di sekitar lahan warga.
“Jangan sampai karena ketidaktahuannya dan ketidak hati-hatiannya menyebabkan hal yang fatal. Percayakan kepada kami yang akan menindaklanjuti dengan mendatangkan Jihandak untuk pengamanan,” jelasnya.
Sebelumnya, granat tangan tersebut ditemukan oleh warga di area perkebunan Dusun Gilik, Sabtu (6/1) kemarin sekitar pukul 16.00 Wita. Saksi yang baru pulang memancing bersama rekannya sesampainya di lokasi secara tidak sengaja melihat sebuah benda mencurigakan dengan bentuk cukup unik.
Setelah didekati, benda tersebut mirip granat tangan anti personal atau granat nanas. Granat itu pun kemudian dibawa menggunakan ember untuk dilaporkan kepada Bhabinkamtibmas di wilayah tersebut. (dpi)