Lombok Barat (Inside Lombok) – Sekretaris DPD Gerindra NTB, Nauvar Furqoni Farinduan mengakui pihaknya sudah mengkonsolidasikan kader yang akan maju dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) di Lombok Barat. Termasuk figur mana yang akan dicalonkan, siapa pasangannya, beserta peta koalisinya.
“Sejauh ini komunikasi politik yang kita bangun kaitan calon kepala dan wakil kepala daerah ini sudah banyak,” ungkap Farin saat dikonfirmasi, Kamis (07/03/2024). Terkait namanya yang juga masuk sebagai salah satu yang akan dicalonkan, Farin menyebut partai masih melakukan diskusi teknis terkait hal itu.
“Mungkin semua figur yang didiskusikan (akan maju dalam Pilkada) di Lombok Barat ini, kita sudah bangun komunikasi. Semua figur, politisi ada, tokoh agama ada, tokoh masyarakat juga ada,” ungkapnya. Farin pun mengakui, dari figur-figur tersebut ada yang sudah berhasil memikat hati. “Oh, ada dong (yang memikat di hati),” singkat pria berkaca mata ini.
Namun, karena dalam pileg ini Gerindra di Lobar hanya memperoleh 4 kursi, maka untuk maju pilkada pihaknya harus mencari partai dengan perolehan kursi yang lebih besar agar bisa memenuhi syarat 9 kursi untuk mendaftar pilkada nanti. “Walaupun kita dapat 5 kursi, 1 perahu itu kan belum cukup. 1 perahu itu di Lombok Barat kan 9 kursi, artinya 5 atau 4 kita dapat, kita juga harus tetap cari 5 atau 4 suara pendamping,” terangnya.
Sehingga ke depan untuk berbicara soal koalisi, pihaknya yakin itu akan bisa dilakukan juga oleh DPC Gerindra Lombok Barat juga. “Kita bicara soal koalisi dulu, sama kaya di pusat, ada koalisi Indonesia maju. Ya, kita buat koalisinya dulu, koalisi yang memiliki keyakinan bahwa tujuan politik kita terhadap Lombok Barat itu sama,” jelas dia.
Lewat koalisi itu nanti, baru akan dapat dibicarakan terkait siapa yang menjadi calon kepala dan wakil kepala daerah. Kendati diakuinya, saat ini pembicaraan soal pilkada belum menjadi prioritas di internal partai Gerindra, lantaran partai masih fokus memastikan suara hasil pemilu bisa terjaga dengan baik dan dapat memenangkan Prabowo-Gibran di NTB. “Sehingga pembahasan Pilkada belum menjadi prioritas dalam diskusi teknis,” pungkasnya. (yud)
