Mataram (Inside Lombok) – Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD menghadiri deklarasi relawan Mahfud Guru Bangsa (MGB) secara virtual di Kota Mataram, Senin (25/12). Dalam kesempatan itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI itu menjabarkan beberapa program prioritas, antara lain untuk kelompok dhuafa hingga guru agama.
Dijelaskan Mahfud, dirinya bersama Ganjar Pranowo yang maju sebagai calon presiden (capres) akan meneruskan program yang baik untuk Indonesia. Di mana salah satu fokusnya adalah untuk kaum dhuafa atau masyarakat miskin. “Ada 21 program unggulan, di antaranya memikirkan kaum dhuafa. Ini (program) supaya tidak lalai dalam menyampaikan ajaran agama,” katanya, Senin (25/12).
Mahfud melanjutkan, di dalam Al-Quran disebutkan siapa yang berdusta dalam agama maka seumpama tidak menjalankan agama. Sementara dusta itu termasuk mereka yang tidak peduli anak yatim dan kesusahan orang miskin. “Orang itu iman, jubahnya sebesar apapun, kalau tidak peduli itu pendusta,” sambungnya.
Pria asal Madura ini melanjutkan salah satu program prioritas yang menjadi misinya bersama Ganjar Pranowo adalah mewujudkan “satu keluarga, satu sarjana” dan “satu desa, satu puskesmas”. Ini berdasar pengamatan saat keliling kampanye awal dari Sabang sampai Merauke.
“Selain itu perhatian pada guru agama, saya ketahui tidak ada yang memperhatikan guru agama. Di Ponpes Al-Ikhlas, Gresik, gajinya hanya Rp75 ribu. Maka kami mulai menghitung kesejahteraan,” imbuhnya.
Berdasar data statistik, kata Mahfud, orang miskin di Indonesia dan yang memiliki pendapatan di bawah rata-rata jumlahnya mencapai 9,3 persen atau lebih dari 20 juta orang. “Bila mengacu pada data World Bank (orang dengan pendapatan rendah) maka jumlahnya 80 juta orang, ” bebernya. (azm)
