Lombok Barat (Inside Lombok) – Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan berkunjung ke beberapa tempat di Lombok Barat (Lobar) dan Kota Mataram, Selasa (19/12) kemarin. Ia pun mengaku optimis bisa mendulang banyak suara di NTB untuk pilpres 2024 mendatang.
Saat disinggung berapa target suara yang diharapkannya, Anies menjawab dengan pandangannya terkait karakteristik masyarakat NTB yang disebutnya selalu mengikhtiarkan perubahan. Hal itu dinilai selaras dengan visi dan misi perubahan Indonesia yang diusung dirinya dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai calon wakil presiden (cawapres)
“Masyarakat NTB itu kritis, cerdas, penuh semangat dan selalu mengikhtiarkan perubahan,” ungkap Anies kepada awak media saat silaturahmi di Ponpes Al Aziziyah Gunungsari, Selasa (19/12/2023).
Ia menilai dari pemilu ke pemilu masyarakat NTB selalu mendorong adanya perubahan untuk Indonesia yang lebih baik. Karena itu pihaknya optimis dengan semangat perubahan tersebut. Di mana masyarakat NTB bisa memilih calon presiden yang berikhtiar bisa membawa perubahan untuk Indonesia. “Jadi kami yakin, insyaallah di NTB semangat perubahan ini makin hari makin besar,” harapnya.
Saat disinggung terkait banyaknya program dari pemerintah pusat yang saat ini dijalankan di NTB, Anies mengakui tidak menutup kemungkinan jika dirinya terpilih menjadi presiden, program-program pengembangan yang dianggap baik itu akan ditingkatkan di NTB.
“Pembangunan di NTB tidak dimulai tahun 2019, tidak dimulai tahun 2014, tidak dimulai juga tahun 2009. Pembangunan di NTB sudah berjalan panjang dan semua pembangunan positif yang dampaknya dirasakan oleh masyarakat akan terus ditingkatkan,” terangnya.
Di sisi lain, terkait kunjungannya ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al Aziziyah disebutnya untuk silaturahmi, selain untuk meminta doa dan dukungan. Termasuk sebagai salah satu bentuk apresiasinya secara khusus kepada ponpes yang akan melahirkan generasi-generasi Qur’ani.
“Kami juga sampaikan pesan yang sudah kami sampaikan berulang-ulang, bahwa salah satu prinsip keadilan adalah kesetaraan dalam memberi dukungan untuk kegiatan pendidikan. Baik pendidikan umum maupun agama, termasuk di pondok pesantren ini,” pungkas Anies. (yud)