27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaPolitikMerasa Ada Kecurangan, Massa Pendukung Caleg Sempat Geruduk Proses Pleno di Kecamatan...

Merasa Ada Kecurangan, Massa Pendukung Caleg Sempat Geruduk Proses Pleno di Kecamatan Lembar

Lombok Barat (Inside Lombok) – Sejumlah massa pendukung salah seorang calon legislatif (caleg) di dapil Sekotong – Lembar lakukan aksi protes saat pleno tengah berlangsung di Kantor Camat Lembar, Selasa (20/02). Hal itu dilakukan lantaran massa menduga ada indikasi permainan suara di sana.

Ketua PPK Kecamatan Lembar, Abdul Hafiz menyebut aksi massa yang terjadi dikarenakan kabar burung adanya pengkondisian suara di beberapa TPS. Ia mengaku pihaknya telah mencoba mengulik data, tapi hingga saat ini belum ditemukan data yang membuktikan adanya pencoblosan yang diduga dilakukan secara sengaja oleh oknum penyelenggara di beberapa TPS.

Kabar burung itu pun membuat massa tidak percaya akan pleno rekapitulasi penghitungan suara yang sedang berjalan. Sehingga mereka menuntut agar pleno tersebut dihentikan. Terutama rekapitulasi suara beberapa desa yang menurut mereka terindikasi terjadi pengkondisian suara, seperti Labuan Tereng, Jembatan Kembar, dan Eyat Mayang. “Mereka meminta untuk penghitungan di desa itu diberhentikan dan dilanjutkan dengan desa yang lain,” bebernya.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Bawaslu Lobar, Rizal Umami menyebut massa yang melakukan protes itu juga menuduh adanya keterlibatan oknum Panwascam Kecamatan Lembar, ikut melakukan permainan. “Sudah kami konfirmasi kepada Panwascam Lembar, menjelaskan sejumlah pihak dan caleg tidak terima terhadap hasil penghitungan suara dari partainya sendiri,” jelasnya.

Oknum Panwascam terkait dituding memberikan perintah kepada Panitia Pengawas Kelurahan atau Desa (PKD) dan Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) untuk mencoblos surat suara salah seorang Caleg. Di mana setiap TPS, setidaknya harus ada 10 suara. “Begitu tuduhannya, tapi kan dia harus membuktikan jika tuduhannya seperti itu,” imbuhnya.

Ditegaskan Rizal, seharusnya tuduhan itu dapat dibuktikan dengan data konkret dan menempuh jalur protes sesuai mekanisme administrasi yang ada, yakni dengan melaporkan langsung tuduhan tersebut serta dapat membuktikannya. “Kira-kira seharusnya memberikan bukti yang konkret untuk menuduh dari salah satu Panwascam kami,” tegasnya.

Sementara itu, Kapolsek Lembar, Ipda Joko Rudiantoro mengatakan kondisi di lokasi sudah kondusif dan pleno tetap dilanjutkan. Aksi protes yang dilakukan massa tersebut tak boleh menghentikan jalannya rekapitulasi dan pleno di kecamatan. “Ada sedikit riak. Walaupun begitu, pleno harus tetap dilakukan. Sampai saat ini situasi masih aman terkendali,” jelasnya.

Ia menyebut tidak ada kerusakan yang terjadi akibat aksi tersebut. Kendati warga memang sempat masuk ke halaman kantor camat. Namun, mereka tidak sampai masuk ke area pleno. Pihaknya pun kini semakin memperketat pengawalan dan pengamanan proses pleno tersebut. Di mana ada sekitar 24 personel gabungan dari Polsek Lembar dan Polres Lobar. “Kita sudah imbau bersama ketua PPK dan aparat keamanan yang lain, silakan dikawal tentunya dengan prosedural,” pungkasnya. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer