Lombok Tengah (Inside Lombok)- Praktek politik uang kian subur menjelang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak Lombok Tengah yang digelar Rabu (23/12) ini.
Tim sukses diduga sudah mulai membagi-bagi uang untuk meraih simpati warga terhadap calon kepala desa. Besaran uang yang dibagi-bagi ini bervariasi di setiap desa yang menggelar Pilkades, mulai dari Rp50 ribu hingga Rp300 ribu per kepala.
“Sudah dikasih kemarin sama-sama Rp300 ribu sama tim kepala desa. Dikasih rokok juga buat dibagi-bagi lagi”,kata salah satu warga di kecamatan Praya Tengah, Adi, kepada Inside Lombok, Selasa (22/12).
Senada dengan itu, warga lainnya, Aini mengatakan, uang yang didapat dari calon kades ini bahkan lebih besar dari Pilkades sebelumnya.
“Dulu kan dikasih Rp50 ribu. Sekarang ini Rp100 ribu. Maunya sih dikasih sama semua calon. Tapi yang kita dukung aja yang ngasih”, ujarnya.
Menurutnya, dia sama sekali tidak merasa keberatan menerima uang dari calon kepala desa. Karena kondisi ekonomi saat ini memang sedang sulit. “Iya kan kita dikasih kenapa harus ditolak”, ujarnya lagi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemerintahan Masyarakat dan Desa (DPMD) Lombok Tengah, Jalaludin menghimbau agar masyarakat tidak menerima uang yang dibagi-bagikan oleh oknum calon kepala desa.
Termasuk juga agar masyarakat tidak menjadikan kontestasi Pilkades ini sebagai ajang taruhan atau judi.
“Karena hal itu seringkali menjadi pemicu munculnya konflik setelah Pilkada”, katanya.
Disinggung mengenai maraknya politik uang di Pilkades ini, dia mengatakan kalau hal itu merupakan kewenangan dari panitia pengawas yang ada di tingkat kecamatan.
“Kalau kami tidak bisa mendeteksi terlalu jauh ke bawah. Karena itu ada Panwas di kecamatan juga”,katanya.