Mataram (Inside Lombok) – Lembaga penelitian Political Research and Marketing (Polram) mengeluarkan hasil survei terkait elektabilitas tiga pasangan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) pemilu 2024. Salah satu poin mengukur terkait blunder politik yang dilakukan masing-masing calon, di mana pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka menduduki peringkat teratas.
Survei ini dilakukan pada periode 18–23 Desember 2023 di 8 kabupaten dan 2 kota di NTB. Menurut hasil survei tersebut, capres-cawapres paling rendah persentasenya dalam melakukan blunder politik adalah pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo – Mahfud MD (11,5 persen), disusul posisi kedua pasangan nomor 1, Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (26,5 persen), dan posisi teratas untuk pasangan capres-cawapres paling sering melakukan blunder politik adalah Prabowo – Gibran (44 persen).
“Blunder politik dalam persepsi responden adalah pasangan yang sering melakukan kesalahan, atau terkait dengan hal-hal yang dinilai melanggar aturan-aturan tertentu,” jelas Direktur Polram, Saipul Hamdi saat rilis hasil survei di Mataram, Rabu (3/1).
Menurutnya, kasus pelanggaran etik di Mahkamah Konstitusi terkait aturan usia capres-cawapres yang kemudian menyeret nama Gibran Rakabuming Raka menjadi salah satu faktor kenapa persentase blunder politik pasangan 02 cukup tinggi di kalangan responden survei. Kondisi ini bisa mempengaruhi pilihan yang akan dibuat oleh pemilih pada pemilu nantinya.
Berdasarkan hasil dari pertanyaan lanjutan survei itu, ada 44,9 persen responden menjawab blunder politik akan mempengaruhi pilihan mereka. “29,9 persen menjawab cukup mempengaruhi. 18,4 menjawab tidak mempengaruhi sama sekali. Dan 6,8 persen tidak menjawab atau tidak tahu,” jelas peneliti yang juga dosen Sosiologi Universitas Mataram (Unram) itu.
Sebaga informasi, survei Polram ini menyasar responden di perkotaan dan perdesaan. Jumlah responden yang disasar adalah 1500, dengan margin of error sekitar 2,6 persen. (r)