Mataram (Inside Lombok) – Lembaga survei Nusra Institute merilis hasil survei elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur untuk pilkada NTB 2024 ini. Dalam survei itu, elektabilitas pasangan Lalu Muhammad Iqbal – Indah Dhamayanti Putri (Iqbal – Dinda) meroket ke 31 persen, dibanding hasil survei Juni lalu dengan posisi masih di 26,5 persen. Menanggapi hasil survei itu, Juru Bicara Iqbal – Dinda, Adhar Hakim mengaku pihaknya tidak ingin terlalu terbawa suasana euforia dan terlena.
Menurut Adhar, hasil survei Nusra Institute memang menggembirakan bagi pihaknya, dan menandakan pekerjaan tim Ibal – Dinda telah berjalan dengan baik di masyarakat. “Kami tentu gembira, tapi tidak ingin euforia,” ungkapnya, Kamis (3/10).
Perkembangan hasil survei saat inipun disebutnya telah sesuai dengan tren yang diharapkan Iqbal – Dinda. Di sisi lain, tekanan dari kompetitor diakui Adhar masih terus datang ke pasangan Iqbal – Dinda, meski ia tidak merinci identitas kompetitor yang dimaksudkannya.
Dijelaskan Adhar, setiap paslon yang bertarung di pilkada pasti memiliki tim survei dan konsultan masing-masing. Namun, yang paling utama dalam melihat hasil survei adalah keakuratan keilmuan yang harus dapat dipertanggungjawabkan atau tidak. “Yang tidak benar ialah jika tim survei menggunakan basis pengetahuan yang salah,” ujarnya.
Peluang kompetisi masing-masing paslon di pilkada NTB 2024 ini pun diakui masih terbuka lebar. Karenanya, Adhar juga menyarankan agar seluruh paslon dan tim untuk memandang pilkada sebagai ajang bergembira dan beradu gagasan, bukan sebagai hal yang menakutkan.
“Jangan sampai ada kampanye hitam. Apabila masih kampanye negatif, kami masih menerima jika masih objektif dan kredibel. Namun, kalau sudah kampanye hitam, saya kira itu adalah perbuatan yang salah,” tandas Adhar.
Sebagai informasi, Direktur Nusra Institute, Muhammad Roby Satriawan menerangkan berdasarkan survei yang dilakukan pasangan Iqbal – Dinda mendapat poin 31 persen, naik dibandingkan hasil survei Juni lalu yang masih di 26,5 persen. Kemudian pasangan Rohmi – Firin mendapat poin 29,3 persen, naik dibanding hasil survei Juni yang sebesar 26,9 persen.
Di sisi lain, pasangan Zul – Uhel mendapat poin 15,9 persen, merosot jauh dari hasil survei Juni di mana pasangan ini masih mendapat hasil 29,0 persen. Sebagai informasi, survei Nusra Institute dilaksanakan pada 9-13 September 2024 dengan 1000 sampel yang diambil dari DPS Pemilukada 2024. Margin of error survei ini 3,16 persen.
Tercatat juga, ada 23,3 persen yang menyatakan masih ragu menentukan pilihan. Presentase ini naik dari posisi di Juni lalu, di mana hanya 17,3 persen responden survei yang menyatakan masih ragu. (r)