Lombok Barat (Inside Lombok) – Tim pemenangan Farin-Khairatun minta Bawaslu Lobar bersikap netral dalam mengawasi dan memberikan imbauan kepada seluruh pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati yang akan maju dalam Pilkada Lobar di bulan November mendatang, termasuk juga seluruh timnya.
Ketua bidang hukum Farin-Khairatun, Moh Tohri azhari menilai, Bawaslu terkesan hanya memonitor dan memantau timnya saja. “Perlu lah dari pihak Bawaslu itu bersikap netral di sini, jangan hanya kami yang dikejar. Sementara dari calon yang lain dibiarkan saja,” tegas Tohri, yang dimintai keterangan, Jumat (19/07/2024).
Terlebih, setelah dua orang kepala desa (kades) yang disinyalir menghadiri acara deklarasi pasangan bakal calon tersebut juga telah disurati oleh Bawaslu untuk diberikan imbauan. “Saya lihat juga beberapa orang Kades, atau ASN yang kami anggap sementara sepertinya berlayar ke kubu kita, itu juga diberikan imbauan dan teguran oleh Bawaslu,” bebernya.
Padahal, kata dia, di beberapa titik justru baliho pasangan calon Farin-Khairatun juga banyak dibongkar dan dirusak oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab yang menurut dia, semestinya itu juga menjadi perhatian Bawaslu. “Baliho-baliho kami dibongkar, berdasarkan info yang kami dengar dari tim-tim kami di bawah, pengrusakan itu diperintahkan oleh oknum Camat. Tapi baliho-baliho yang lain masih utuh,” bebernya.
Dikonfirmasi terpisah mengenai tudingan tersebut, Ketua Bawaslu Lobar, Rizal Umami menyebut bahwa imbauan yang diberikan tersebut justru menjadi wujud keberadaan Bawaslu dalam melakukan pengawasan. “Kalau anda saya biarkan diam-diam saja kan, kami (Bawaslu, Red) akan dipersoalkan oleh masyarakat. Bukan hanya anda saja, tetapi semua calon juga saya soroti semua,” tegasnya melalui sambungan telepon, Sabtu (20/07/2024).
Pihaknya pun mempersilakan tim-tim para bakal calon Bupati dan Wakil Bupati untuk memberikan penilaian kepada Bawaslu. Namun yang pasti, pihaknya akan tetap bekerja sesuai dengan mekanisme yang semestinya. “Bukan hanya calon itu saja, tetapi calon lain juga kan kami berikan imbauan,” imbuh dia.
Begitupun juga terkait imbauan yang diberikan kepada tim Laz-Adha yang sempat memasang baliho persis di depan tembok sekolah juga telah dilakukan Bawaslu. Namun memang diakui Rizal, bahwa saat ini Bawaslu belum bisa bersikap lebih tegas dan masih hanya bisa memberikan sebatas imbauan saja. “Baru nanti pada 27 Agustus pas pendaftaran itu baru mereka disebut sebagai bakal calon. Baru kita akan lebih strength sedikit,” terangnya.
Bahkan kondisi ini disebutnya juga bukan hanya terjadi di Lombok Barat saja, tetapi juga di seluruh kabupaten/kota lain. “Sebenarnya kan bukan hanya di Lombok Barat, tetapi di semua tempat, saling intip aja di semua Kabupaten,” tandas Rizal. (yud)