27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaRagamNestapa Lansia Penghuni Panti, Lewati Lebaran Tanpa Keluarga

Nestapa Lansia Penghuni Panti, Lewati Lebaran Tanpa Keluarga

Mataram (Inside Lombok) – Setiap perayaan Idulfitri penghuni panti diberikan kesempatan untuk pulang ke kampung halaman, guna merayakan momen bahagia bersama keluarga. Namun pada lebaran lalu, dari 75 penghuni Panti Sosial Lanjut Usia (PLU) Mandalika, hanya 13 orang yang ingin pulang bertemu keluarganya.

Kepala PLU Mandalika, Hj. Ari Yuliani mengatakan dari 75 penghuni panti sebanyak 40 orang yang mandiri. Selain itu sebanyak 35 penghuni dalam kondisi sakit dan semua aktivitas hanya di tempat tidur. Sebelum belasan penghuni panti tersebut dipulangkan, pihaknya mencari keberadaan keluarga dan memastikan kesiapannya untuk menerima dan menjaga orang tua selama pulang kampung.

“Kita data dulu papuq-papuq (lansia, Red) yang punya keinginan untuk pulang. Dari sekian yang didata, hanya 13 yang berkeinginan untuk pulang menemui keluarganya. Tapi kita cek dulu masih adakah keluarganya dan berkenan menerimanya,” katanya.

Namun, lanjut Ari, dari belasan penghuni panti yang dipulangkan ada yang tidak mendapatkan pengawasan maksimal dari pihak keluarga. Sehingga penghuni panti tersebut ditemukan berada jauh dari rumahnya. Dengan kondisi yang terjadi, pihak keluarga dianggap belum sanggup untuk menerima orang tuanya kembali.

“Keluarganya kurang pengawasan. Akhirnya papuq ini karena mungkin suntuk di dalam rumah dan akhirnya keluar jalan-jalan. Tapi lupa arah pulang dan sampai dishare di media sosial. Saya juga sempat kesal. Karena katanya siap menerima, seharunys didampingi,” ungkapnya.

Ia menegaskan, saat ini 13 penghuni panti rata-rata sudah kembali ke panti sosial. Beberapa penghuni panti pun mengaku merasa tidak betah berada di rumah keluarga, sehingga meminta untuk segera kembali ke panti. “Kan kita berikan kesempatan 7-10 hari menginap di rumah keluarga, tapi ada yang baru beberapa hari sudah menelpon untuk dijemput,” kata Ari.

Dari puluhan penghuni panti, ada yang masih sering dikunjungi oleh keluarga. Namun ada juga yang tidak pernah pernah mendapat kunjungan sama sekali. PLU Mandalika sendiri tidak menerima semua warga yang ingin tinggal di panti. Bahkan lansia yang diantarkan pihak keluarga pun akan ditolak, karena tidak memenuhi kriteria tidak memiliki keluarga dan terlantar.

“Ada yang datang tapi ditolak karena dianggap mampu, karena keluarganya ada. Tapi mereka dari pihak keluarga ini sekali orang tua atau papuq itu masuk ke sini. Ini menjadi PR kita perlu dimantapkan ketahanan keluarga,” jelasnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer