25.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaSosokCerita Ratikah: Buka Usaha Opak Singkong Setelah Berhenti Jadi Buruh, Sukses Buka...

Cerita Ratikah: Buka Usaha Opak Singkong Setelah Berhenti Jadi Buruh, Sukses Buka Lapangan Kerja untuk Warga Sigerongan

Mataram (Inside Lombok) – Ratikah (50), wanita paruh baya asal Dusun Sigerongan, Desa Sigerongan, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat sukses membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar tempat tinggalnya lewat bisnis opak singkong yang dibuatnya. Kesuksesan Ratikah tidak lepas dari dukungan pihak perbankan seperti BTPN Syariah.

Ratikah merupakan nasabah BTPN Syariah inspiratif yang sukses mengembangkan usahanya hingga memiliki rumah produksi dan karyawan sendiri. Diceritakan, awal mula menjadi nasabah BTPN Syariah menjadi awal kebangkitan usahanya di 2014, ia mengenal bank syariah ini dan mendapat bantuan pembiayaan Rp1 juta untuk mencoba peruntungan usaha opak singkong.

“Awalnya saya jadi buruh pembuat opak, setelah itu ada dari BTPN Syariah menawarkan modal untuk buka usaha sendiri. Saya coba ambil, awalnya dikasih Rp1 juta,” ujar Ratikah saat ditemui di rumah produksinya, Selasa (21/5).

Dari modal awal tersebut, Ratikah mencoba mengembangkan usahanya agar lebih besar. Setelah berkembang usahanya, ia diberikan tambahan modal lagi sebesar Rp2 juta. Kemudian ditambah lagi menjadi Rp4 juta, dengan jumlah tambahan modal tersebut usaha opak singkong miliknya terus bertumbuh.

“Saya putar modal Rp4 juta, terus saya ambil lagi Rp10 juta dan dapat top up Rp 3 juta, jadinya Rp13 juta. Sekarang sudah ada 7 karyawan untuk produksi dan ada 30 orang tim pemasaran yang mengambil setiap hari opak singkong,” terangnya.

Ratikah sangat bahagia ketika bisa membantu tetangganya mencari nafkah melalui usaha opak singkong miliknya. Bahkan menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya di Desa Sigerongan dan ada kelompoknya sendiri bersama dengan ibu-ibu lainnya, yakni kelompok wanita tani maik renyah. “Alhamdulillah sekarang sudah ada yang bantu, ibu-ibu disini juga ada penghasilan sendiri, terima juga kalau ada yang mau jual kesini opaknya (pengepul),” tuturnya.

Selama perjalanan usahanya sukses, Ratikah mengaku banyak modal pembiayaan yang ditawarkan dari bank lain, bahkan rentenir. Namun Ia dengan tegas menolak karena merasa nyaman menjalin kekeluargaan dengan BTPN Syariah. Apalagi pada tahun 2022, Ratikah berkesempatan mendapat apresiasi menjalankan Ibadah Umrah yang dibiayai sepenuhnya oleh BTPN Syariah. “Alhamdulillah saya bisa umrah dari sini. Dari hati paling dalam saya menikmati bersama BTPN Syariah, itu dari hati Nurani saya,” imbuhnya.

Sementara itu, kendala selama menjalankan usaha tidak ada, baik dari bahan baku maupun proses pembuatannya. Untuk bahan baku singkong diperoleh Ratikah dari sejumlah wilayah di Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Utara. Sementara pemasaran opak ini sudah menyasar seluruh wilayah pulau Lombok dengan omzet harian Rp3 juta. “Dalam 2 hari kita bisa olah sekitar 7 karung singkong atau sekitar 3,5 kwintal, dan itu kalau sudah digoreng bisa sampai 30 keranjang,” terangnya.

Suksesnya Ratikah usaha opak singkong tidak lepas dari pendampingan tulus BTPN Syariah. Pendampingan dilakukan oleh bisnis coach yang setia dan tulus mendampingi perjalan usahanya setiap saat.

Business Coach Wilayah Lombok Madura Ulfa Mariana mengatakan, Ratikah memiliki semangat pantang menyerah menjalankan usahanya. Sejak mendapat pembiayaan, Dia begitu konsisten dan tekun mengembangkan usahanya. “Ibu ini meniti usahanya dari nol, jadi benar benar dari Zero to Hero,” ujarnya.

Setiap pengembangan usaha yang akan dilakukan Ratikah selalu konsultasi dengan pendamping BTPN Syariah. Upaya ini untuk memitigasi potensi masalah dan tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan usahanya. “Ini bukan soal mimpi ibu yang terwujud, sebagai nasabah inspiratif atas kerja kerasnya. Ibu ini juga membantu orang lain,” demikian. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer