Lombok Barat (Inside Lombok) – Fitri Nugraha Ningrum, Mantan Ketua Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) NTB yang merupakan sosok perempuan pejuang kaum disabilitas asal Lombok Barat ini akan turut meramaikan pesta demokrasi di 2024 nanti. Setelah memantapkan hatinya, ia pun akan turut mencalonkan diri dalam pemilihan legislatif (pileg) untuk dapat menyuarakan kesetaraan bagi kaum disabilitas, yang selama ini dinilai masih termarjinalkan dan belum diberikan ruang setara dalam berbagai aspek.
“Niat saya nyaleg karena saya ingin ada perubahan pada hidup dan kehidupan penyandang disabilitas. Saya ingin lebih bermanfaat bagi masyarakat dan ingin membuktikan apakah politik Indonesia sudah inklusif atau tidak,” lugas perempuan yang memiliki semangat juang yang tinggi ini, akhir pekan kemarin.
Fitri menuturkan, bahwa sejauh ini dia merasa pemerintah di daerah, terutama Lombok Barat belum ramah terhadap teman-teman disabilitas. Baik dari segi pelayanan maupun akses lainnya. Termasuk kesetaran hak dan kesempatan di bidang politik.
Sehingga Fitri pun terdorong mencalonkan diri menjadi anggota legislatif dari dapil Kediri-Labuapi melalui partai Gelora, supaya kekuatan kaum disabilitas juga bisa diakui secara utuh dan bisa memiliki daya saing di kancah perpolitikan. Termasuk akses di dunia pendidikan yang dinilai juga belum inklusi.
“Adik-adik kita harus bekerja keras untuk mengejar pendidikan mereka. Harusnya kalau inklusi, sekolah itu harus memiliki layanan atau fasilitas khusus supaya mereka bisa mencapai cita-citanya dengan kesetaraan yang ada, seperti pembimbing mereka yang buta tuli, fasilitas bagi mereka disabilitas fisik supaya ruang kelasnya di lantai bawah jangan kasi ruangan diatas,” terang dia.
Dia pun menuturkan pengalaman kuliah sang anak, yang saat ini tengah berkuliah di salah satu perguruan tinggi di Mataram. Kata dia, dengan keterbatasan pendengarannya, sang anak harus bekerja keras menyelesaikan kuliahnya. Karena tenaga pengajar di kampus sang anak sendiri mengajar tanpa menggunakan bahasa isyarat.
“Kan lelah dia menyelesaikan kuliahnya, kalau memang (kampusnya) menerima tentunya harus menyertai dengan layanan, fasilitas, dengan membangun moralitas bersama di lingkungan pendidikan itu. Itulah alasan saya harus maju supaya bisa menyuarakan teman-teman kita yang disabilitas,” ungkapnya haru.
Fitri ingin, ketika nantinya dirinya terpilih menjadi anggota legislatif, ia dapat membantu menyuarakan hak-hak kesetaraan yang memang selayaknya diperoleh oleh kaum disabilitas. Termasuk akses dukungan untuk memperoleh kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan yang lainnya.
“Intinya kami hanya mau ada kesetaraan dalam perlakuan terhadap kami (disabilitas) baik itu di fasilitas kesehatan, infrastruktur, dunia pendidikan dan lain-lain yang tentunya teman-teman disabilitas harus memiliki perlakuan yang khusus,” jelasnya.
Dirinya mengaku sudah sangat siap untuk menyongsong Pileg 2024 mendatang. Bahkan dia mengaku, dirinya yang paling pertama menyiapkan berkas saat mendaftar waktu itu.
Lebih jauh, Mantan Ketua Pertuni NTB ini pun menuturkan alasannya memilih partai Gelora. Karwna memiliki kemantapan hati setelah melaksanakan shalat istikharah. Walaupun diakuinya, banyak partai yang telah datang melirik dirinya.
“Dalam shalat istikharah, saya diyakinkan ke partai Gelor. Bukan karena baru atau apa tapi karena sudah yakin dalam shalat itu makanya pilih it,” pungkasnya.
Dia yakin, dengan do’a dan dukungan dari keluarga dan teman-teman disabilitas, dirinya bisa mendulang suara nantinya. Selain itu, ia juga tentu berupaya untuk bisa meyakinkan masyarakat untuk memilih dirinya.
“Saya yakin bisa menang, do’a teman-teman dan harapan kita pasti bisa terwujud dengan ikhtiar kita bersama,” tutup Ketua Yayasan Samara Lombok ini. (yud)