31.5 C
Mataram
Senin, 22 Desember 2025
BerandaSosokMengenal Tata, Siswa SD Kristen Aletheia Ampenan Peraih Medali Olimpiade Internasional

Mengenal Tata, Siswa SD Kristen Aletheia Ampenan Peraih Medali Olimpiade Internasional

Mataram (Inside Lombok) – Putu Esa Indrastra Nugraha atau yang biasa dipanggil Tata sudah mulai berlomba sejak 2018 sampai saat ini. Ia pun sudah memiliki sekitar 500-an medali dan piala dari berbagai olimpiade yang diikuti, baik di dalam maupun luar negeri. Siswa SD Kristen Aletheia Ampenan ini memang sudah mulai mengikuti olimpiade sejak usia 5 tahun, tepatnya saat di bangku TK, yang dimulai dengan olimpiade matematika.

Sampai saat ini berbagai jenis olimpiade sudah diikuti siswa kelahiran tahun 2013 ini, baik matematika, sains, bahasa inggris, sampai coding. Sebagian besar lomba yang diikuti merupakan olimpiade internasional matematika baik yang diselenggarakan di Thailand, China, Hongkong, Jepang, Korea Selatan, Australia, Malaysia, Eropa, USA, dan lain sebagainya. Bahkan dalam beberapa olimpiade yang diikuti, Tata berhasil beberapa kali mendapatkan Champion, The Star of the World, Perfect Score, dan bahkan Legend Award karena berturut-turut dalam tiga tahun memegang medali gold dan diamond di final internasional mewakili Indonesia.

Selain olimpiade internasional, anak dari pasangan I Nyoman Budastra dan Sang Ayu K Indriyani ini juga memperoleh juara di OSN tingkat nasional mewakili Provinsi NTB sebanyak dua kali, yaitu medali perak matematika OSN SD tingkat nasional tahun 2023, dan medali emas dan the best overall IPA OSN SD tingkat nasional 2024. Selama tahun 2025 ini beberapa award yang diperoleh dalam final olimpiade internasional yang diikuti Tata antara lain Gold Medal pada World International Mathematical Olympiad (WIMO) 2025 di Shenzhen, China, Gold Medal dan Legendary Award pada Final Southeast Asian Mathematical Olympiad (SEAMO) X 2025 di Kuala Lumpur Malaysia, dan Gold Medal pada Final Guangdong-Hongkong-Macao Greater Bay Area Mathematical Olympiad-Big-Bay-Bei (BBB) 2025 di Hongkong, China, dan beberapa award internasional dan nasional lainnya.

Ayu selaku ibu Tata mengaku sejak kecil anaknya sudah menunjukkan kecintaannya pada angka, kemampuan logical thinking dan berpikir kritis. “Pertama kali Tata yang berusia 5 tahun menjadi juara dan dikalungkan medali di panggung sambil memegang bendera Indonesia saat final TIMO di Thailand sangat berkesan untuk Tata, dan membuatnya bersemangat mengikuti olimpiade-olimpiade berikutnya, dan hal ini sangat didukung para guru dan pihak SKA Ampenan,” ujarnya.

Ayah Tata, Nyoman Budastra menambahkan untuk mendapatkan prestasi sampai saat ini, Tata harus disiplin membagi waktu, tetap berlatih dan belajar materi olimpiade minimal 2 kali seminggu sepulang sekolah. “Selain itu, Tata juga seringkali berlomba di saat akhir minggu saat teman-teman sebayanya libur, dan bahkan dalam 1 hari mengikuti 2 sd 3 lomba berturutan,” ungkapnya.

Tata juga pernah mengalami kekalahan baik karena sulitnya soal-soal yang dihadapi, maupun gangguan teknis saat lomba online, dan masih banyak masalah lainnya, tapi hal tersebut menjadi pengalaman yang sangat berharga untuk Tata.

Mengikuti olimpiade internasional menurut Tata sangat membuka wawasan dan cara berpikir, menambah teman dari berbagai negara, serta dapat mengharumkan nama negara Indonesia di tingkat internasional. “Ayo teman-teman, di mana pun berada, jangan berkecil hati meski kita dari daerah, jika kita belajar, berusaha, dan berdoa, maka mimpi dan prestasi apapun pasti dapat kita raih,” ujar Tata. (r)

- Advertisement -

Berita Populer