25.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaTradisi BudayaEvent Gawe Adat Inan Dowe, Simbol Akuisisi Anyaman Bambu Geben Desa Loyok

Event Gawe Adat Inan Dowe, Simbol Akuisisi Anyaman Bambu Geben Desa Loyok

Lombok Timur (Inside Lombok) – Event Gawe Adat Inan Dowe Desa Loyok, Kecamatan Sikur, Lombok Timur usai digelar dan berhasil mengundang ribuan antusias masyarakat setempat. Di mana event itu sendiri dihajatkan untuk mengangkat kembali potensi yang dimiliki desa tersebut berupa anyaman bambu khasnya yakni Geben.

Gawe Adat Inan Dowe merupakan event pertama kalinya yang digelar oleh komponen masyarakat Desa Loyok, di mana bentuk gelarannya sendiri memadukan adat tradisi yang bernilai spiritual dan kerajinan tangan khasnya yang telah ada sejak puluhan tahun yang lalu yakni Geben.

Geben sendiri merupakan anyaman bambu yang berbentuk kotak dan sudah lama menjadi kebanggan masyarakat Desa Loyok. Bahkan anyaman bambu dengan model tersebut berasal dari Desa Loyok.

Ketua Panitia Gawe Adat, Lalu Arya Karma mengatakan bahwa melalui event tersebut untuk memperkenalkan sekaligus menjadi penegasan bahwa Geben merupakan anyaman yang berasal dari Desa Loyok, serta diklaim memiliki hak cipta atas produk geben tersebut. “Jika ditemukan ada produk serupa di daerah lain, maka kami yakini itu merupakan orang Loyok yang telah mengajari mereka sebelumnya,” ungkapnya, Kamis (25/07/2024).

Penjabat Bupati Lotim, M. Juaini Taofik mengatakan bahwa dirinya sangat bangga melihat prosesi Gawe Adat Inan Dowe yang pertama kalinya digelar tersebut, serta antusias masyarakat yang sangat luar biasa menjadi apresiasinya. “Ini event pertama di Desa Loyok, tapi semangatnya sangat luar biasa dan begitu terlihat kesakralannya. Namun yang paling menarik terlihat ketika menyaksikan tangan-tangan terampil dari para pengrajin dalam membuat anyaman,” terangnya.

Taofik berharap gelaran event Gawe Adat Inan Dowe dapat menjadi event tahunan yang dimiliki Desa Loyok seperti yang telah berjalan di desa lainnya. Dengan begitu ke depan melalui event akan berdampak baik untuk promosi kerajinan yang diciptakan oleh masyarakat sehingga dapat mengundang antusias pembeli.

“Membangun dari awal itu sangat sulit dan banyak rintangannya, namun yang paling penting adalah kolaborasi semua pihak sehingga siapapun pemimpin ke depan gelaran itu tetap terlaksana,” katanya. (den)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer