Lombok Barat (Inside Lombok) – Pada HUT yang ke-13, Banjar Dharma Praja Giri Menang kedepankan konsep Tri Hita Karana atau tiga penyebab keseimbangan. Bahkan, para tokoh dan masyarakat hindu setempat telah melakukan serangkaian kegiatan sejak jauh-jauh hari.
Ketua Panitia acara, I Wayan Tagel menyampaikan bahwa perayaan HUT Banjar Dharma Praja yang diadakan di sekretariat Banjar di Lingkungan Babakan Gerung tersebut bertujuan untuk terus memupuk simakrama, meningkatkan rasa persatuan, serta solidaritas yang tinggi di kalangan umat hindu. Sesuai dengan konsep Tri Hita Karana.
Kata dia, berbagai kegiatan seperti lomba keagamaan, Geguritan (kidung suci), Nyurat atau menulis aksara Bali serta lomba pidato Bahasa Bali pun turut memeriahkan rangkaian HUT. “Ini erat kaitannya dengan konsep keagamaan yang kita jalankan yakni Tri Hita Karana,” ujarnya.
Selain lomba, Banjar Dharma Praja Giri Menang juga menggelar kegiatan persembahyangan bersama di Pura Gunungsari, Lobar. “Dalam persembahyangan bersama itu Banjar Dharma Praja juga memberikan santunan bagi anak yatim-piatu yang ada di seluruh kecamatan di Lobar,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Harian Banjar Dharma Praja Giri Menang, I Wayan Sugiarta dalam sambutannya menyebut bahwa Banjar Dharma Praja Giri Menang ini berbeda dengan Banjar lainnya pada umumnya. “Kita ini semi pemerintah yang tugasnya mengayomi seluruh umat di Lobar,” terang Sugiarta.
Di mana kata dia, dari dana yang telah dikumpulkan dari potongan gaji pada PNS se-Kabupaten Lobar. Pihaknya sudah berhasil melaksanakan kegiatan utama. Yakni memberi bantuan ke tempat-tempat suci yang ada di Lobar, serta juga bantuan lainnya seperti sumur bor di Dusun Lendang Guar, Desa Kedaro, Sekotong. “Intinya kita mengedepankan program yang lebih menyentuh masyarakat atau umat kita,” pungkasnya. (yud)
